puisi untuk ibu
kenapa tidak tebas saja leherku?
tahukah engkau bahwa engkau telah menyiksaku
melalui tayangan-tayangan itu.?!
perempuan-perempuan itu…
–perempuan yang mengemis,
–lalu diseret-seret menuju pintu bertuliskan “PAMONG-PRAJA”
kata itu, dua penggal kata pamong praja..
–beritahu aku!!
–mungkinkah bermakna ketidakpedulian manusia!!??
perempuan-perempuan itu
perempuan-perempuan itu seperti ibuku.
seperti ibuku,
ia lahir dari ketidakbecusan manusia menjaga manusia…!
Iklan
Posted on Desember 26, 2008, in sajak and tagged prosa, puisi, sajak, sastra, syair. Bookmark the permalink. 2 Komentar.
salam dari bandung
di negeri para bandit, kemiskinan tidak hanya membuat orang jadi pasrah tapi juga bisa jadi kejam
artikel terbaruku ……….Kepada perempuan yang berhati kudus
http://esaifoto.wordpress.com
kenapa tidak biarkan saja mereka?
mereka hanya manusia,
biarkan lehernya tertebas sia-sia…