Monthly Archives: Mei 2008

Derak Rontok yang Goblok

sejumput nama berputar-putar di becek jalan sesudah hujan. kepalanya kembali menelurkan sesak yang lama dikenalnya. bahasa yang asing dari ibunya, putaran yang gemetar ditangannya, CO2 yang dihembuskan knalpot motornya. semua menari dipangkuannya. memutar kepala 180 derajat tepat dilehernya.

sekarang ia menempel di dinding sebagai lukisan gunawan. lukisan yang memamerkan lekuk ketelanjangan seorang perempuan. dan sebuah tahi lalat di dada melirik pada sofa yang mengemil coklat. coklat yang mengaku setiap gigitan pada tubuhnya adalah kenikmatan. coklat yang berpacu menjadi kalori ditubuhnya.

tubuh berderak, lalu rontok menjadi sebentuk pertanyaan goblok:

untuk apa ia memprosakan kehidupan, untuk apa menjentawahkan semua yang telah di prosakan kehidupan..??!.

aiih, ia hanya lukisan gunawan, lalu berturut-turut ia adalah tahi lalat, sofa, coklat, dan kalori padat pada tubuh yang liat

untuk saudaraku, zico

Bualan Bulan

“siapa namamu bulan?. engkau terlalu telah ada pada sajak, begitu indahkah dirimu?”

taukah engkau dinding kamar yang datang tadi pagi merangkul kertas busuk yang dibalut timah itu?. aku mengenalinya sebagai sebatang rokok, ia lelah dan terbakar, ia ingin menjelma jangkar, ia hampir punah dan terlantar. aku hanya memberikan gunting kuku untuk gerayangan tanpa malu…

“kenapa nyaris hanya engkau yang selalu senyawa bulan?, taukah engkau bahwa dirimu nyaris saja disamakan dengan sajak. benarkah bulan adalah kiasan sajak?”

kita terlalu bodoh untuk menjilati punggung kita sendiri bukan?… ada banyak buangan di kantong sampah dan justru kucinglah yang tau dimana tulang sembunyikan dirinya. kita sedang bermain teka-teki penyair, lalu kita mati untuk sekali pagi. besok sore makan kita rotim agar kita tengadah bersama telinga, mata, hidung dan mulut untuk melihat rasa takut. ia tergantung disana: pada ketidaktahuan rimba akan savana..

“ah, engkau membual..!!, mereka mengenalmu dari bau ketiakku..!. atau mungkin dari teman sepermainanku. kami memang sering bicara tentang kata-kata dan engkau nyaris bicara tentang bagaimana berkata tentang kata-kata. katakanlah, kata apa yang lebih kata daripada kata dusta?”

aku bulan…!aku bulan..!!senyawa pertama dan termanis dari hukum ‘kimiatikapoets’….!!

titipan tatapan

“inilah titipan dari sebungkus nasi kuning”, katamu. lalu kau bercerita tentang mio biru dan pengendara buruk rupa yang bersama guruh melarikan ibu negara darimu. engkau memaki dengan harapan pembunuh datang kembali, menghabisi buah-buah dalam pucuk kenikmatan bola kaki…

“inilah titipan dari sebungkus kecil nasi kuning”, sekarang engkau membentak…!”

tiada rasa kasihan untuk saudaramu. seremoni kita ini batal, dan penjara menunggu. engkau masih saja tersenyum. menatap monitor  yang menatapmu dengan bibirnya yang  kelu, meledek, mengeluarkan kata merah darah.kita terlalu gerah..!

“ini titipan dari sebungkus kecil nasi kuning?” engkau bertanya dalam tidurmu yang palsu. “sejenis tisu dari mulutmu yang bau” katamu…dan kita mulai lagi saling mencela sambil tertawa. lalu kau acungkan lima kepalamu dengan mata terbuka. “sudahkah kau mandi adekku ?”. tapi kita tidak sedang saling bicara….

dari dan untuk leta, sahabatku

GRESILDA, DAN SEBUAH NAMA DARI “JENIUS GILA”

Seorang ibu tua menatap kejauhan dari jendela, seakan matanya yang renta mampu menembus perbukitan yang menghalangi pandangannya ke kota. Kota besar yang liar, kota besar yang dulu pernah memaksa seorang gadis perkasa tunduk pada keagungannya. Kota besar yang membuatnya seakan menjadi sebuah titik pada papan iklan sebuah produk kecantikan. Masih diingatnya dengan jelas ketika dulu seorang pemuda pernah menyapanya dengan mesra. Lalu menatap lembut, tatapan yang melumpuhkan bahasanhya, tatapan yang meggetarkan tubuhnya.
“Pram”, pemuda itu menyodorkan tangan sembari mengernyitkan dahinya sebagai sinyal ingin berkenalan. Kinar membalas dengan tatapan tajam, kemudian diam, sembari tetap menatap untuk waktu yang bagi Pramudya cukup lama. Cukup lama untuk membuat seorang pemuda merasa risih dan putus asa. Pram membalas tatapan kinar, mencari celah dimana ia bisa masuk hingga ke lubuk hati gadis itu. Pram memang tidak pernah menyerah, tidak sekalipun!.
Sedikit kata meungkin dapat mencairkan suasana, pikir Pram. Dalam sekejap puluhan kata berjuntaian dalam pikirannya, dipilih, kemudian dirangkainya.
“oh, elang memang tak perlu merentangkan sayapnya bila ia telah berada diudara, anda mungkin merasa terganggu dengan kehadiran saya, saya minta maaf. Saya hanya ingin sedikit ngobrol dengan anda, apa anda keberatan?”
Kinar mengehela nafas dengan dalam. Ia tidak tahu apa yang mesti dikatakannya. Dibalik tatapannya yang seakan menyelidik, kinar percaya bahwa ia telah jatuh hati pada pemuda ini;pemuda dengan tatapan teduh. Pembawaannya yang tenang dibalik penampilan yang eksentrik dan melawan arus merefleksikan kecerdasannya, hal inimenambah daya tariknya, setidaknya bagi kinar.

“Kinar, namaku Kinar”
Jawaban Kinar yang sederhana itu memang cukup sebagai jawaban bagi Pram untuk dapat melanjutkan pembicaraan dengannya, jawaban sederhana itulah yang telah memberi jalan bagi pemuda ini untuk mendekatinya. Pemuda itu lalu ia kenal sebagasi lalakinya, lelaki yang menjelma bunga dihatinya, lelaki yang dicintainya dengan sungguh, lelaki yang menjadi suamnya, lelaki yang menjadi suaminya, lelaki yang menjadi ayah bagi anaknya.

***

Dering telepon membuyarkan khayalan Kinarsih akan masalalunya. Dari jendela, kinarsih berlari menuju sumber suara, “ini pasti dari Gres”, pikirnya. Kinarsih buru-buru menjawab telepon itu. Kerinduannya tidak akan membiarkan suara dering itu berbunyi lebih lama. Kerinduannya pada anak satu-satunya peninggalan pram telah mencekiknya. Rindu itu tidak memberi kesempatan pada segala sesuatu untuk menahannya.

“halo..”
“halo bu…,tebak deh, Gres mau ngabarin apa coba..?”
Bergaris senyum berlabuh di bibir kinarsih, bermekaran seperti kerinduannya. Bagaimana tidak, dalam dua pekan ini, baru kali ini gres menghubunginya. “Mungkin gres terlalu sibuk dengan urusan studinya”, ucap batin Kinarsih beberapa hari yang lalu. Dan sekarang, Gres malah menggodanya dengan tebak-tebakan yang hanya menambah daftar kerinduannya. Sekarang ia betul-betul rindu tawa lepas anaknya. Oh, dulu adegan itu dapat disaksikannya setiap saat!.
“hmm, kamu.., siapa nama pemuda yang beruntung itu, ibu nggak mau calon mantu ibu punya nama Komar lo Gres…”
“ih, ibu godain Gres mulu nih, Gres kan udah bilang kalau Gres ngga mau pacaran, ibu gimana sih..?”.

Tawa renyah kemudian hadir ditengah-tengah mereka, menyalurkan kerinduan, melupakan sejenak jarak antara mereka.
“Gres lagi dalam perjalanan nih bu, mau menemui ibu. Gres mau ngerayain sesuatu. Kalau nggak ada kendala lagi, Gres udah bisa diwisuda bulan September depan bu..Artinya, ga lama lagi Gres udah bisa berkarir bu. Gres senang banget bu, bahagiaaa banget. Pokoknya kita harus ngerayain ini, ibu setuju kan..?”.
Gres memulai kembali pembicaraan dengan ibunya, kalimat demi kalimat dilontarkannya dengan cepat, kebahagiaan terlarut dalam ucapannya yang penuh semangat. Bagaimana tidak, kerja kerasnya selama ini akan membuahkan hasil. Gres memang getol sekali ingin berkarir. Seperti ibunya, gres ingin sekali seperti Bhuto, Cory Aquino, Hellen Keller, Kartini dan sederet nama lain yang memotivasinya. Ia ingin seperti mereka; menjadi besar dan berkarya, membuktikan pada dunia, bahwa perempuan tidak lagi bisa dipandang sebelah mata.

Diseberang sana, sebuah mutiara bening mengalir di pipi Kinarsih yang telah keriput oleh waktu. Kebahagian itu seperti bisa racun yang dapat ditularkan. Kini, seluruh tubuh Kinarsih telah dialiri rasa yang ranum itu. Rasa yang menjelma bunga dilubuk hatinya,bunga yang mekar pada setiap hal yang dipandanginya.
“bu, ibu kok diam aja..?”kasih selamat dong buat anak ibu yang cantik ini”
Kinarsih masih terdiam dalam bulu-bulu lembut kebahagiaan.”oh, apa lagi yang harus kukatakan?, aku bahkan tak tahu apa aku harus menangis atau tertawa,. Terima kasih tuhan, terima kasih atas kebahagiaan yang engkau karuniakan melalui anakku…”
Di tempat yang lain, rasa cemas mulai menyerang Gresilda,
“bu, apa ibu baik-baik saja”
“ oh, I’d never been more better than this, sweetheart”

***

Sebuah mobil berwarna hitam, mendahului mobil yang dikendarai gres dengan kecepatan tinggi. Hari ni lalu lintas memang terlihat lengang, apalagi lalulintas antar kota. Gres mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, musik lembut dari tape mobilnya menambah kenyamanannya berkendara, namun tidak mengurangi kewaspadaannya. Gres memang selalu berhati-hati dalam berkendara. Kinarsih selalu mengingatkannya akan hal ini.

Tepat setelah sebuah tikungan, Gres melihat dua mobil saling bertabrakan. beruntung, karena kecepatannya yang tidak tinggi ia masih sempat untuk menghentikan laju kendaraannya. Dari dalam salah satu mobil yang mengalami kecelakaan, terdengar teriakan minta tolong. Tidak ada siapa-siapa lagi disana, hanya gresildalah harapan satu-satunya. Gres cepat-cepat turun dari mobilnya. Ia kemudian berlari secepatnya menuju sumber teriakan. Sepertinya perempuan, sekitar tiga puluh tahunan, masih lengkap dengan busana kerjanya. “kasihan sekali orang ini”, batin gres bergeming. Gres mencoba melihat keadaan korban di mobil lainnya., dua orang pemuda terlihat sudah tidak bergerak. Pandangannya kemudian dialihkan kembali pada perempuan tadi, perempuan ini terjepit diantara rongsokan mobilnya.

Sambil berlari tadi, gresilda sempat melaporkan kejadian ini dan meminta bantuan ambulans. Saat ini itulah satu-satu harapannya untuk orang-orang ini. Tidak ada satu halpun yang dapat di lakukannya.
Sebuah truk melaju dengan kecepatan tinggi. Setelah sebuah tikungan pengendaranya terkejut oleh kecelakaan sebelumnya terjadi. Pengendara truk tidak mampu mengendalikan klendaraannya, truk menghantam dua buah mobil, termasuk mobil yang dikendarai Gresilda dengan keras. Gresilda yang sedang berusaha menolong salah seorang korban kecelakaan di salah satu mobil lainnya ikut terkena hantaman truk, tidak dapat mengelak.

***

Dua orang perempuan berseragam putih memasangkan alat bantu pernafasan pada Gresilda.
“apakah kalian malaikat…?!, apa aku bisa menjadi seperti kalian?. Lihatlah hai para lelaki…,siapa bilang tidak ada maliakat perempuan, lihat mreka…!!”
Lalu, dingin menusuk-nusuk tubuh Gresilda, perlahan matanya terasa berat.
“kesadaran terakhir…!, kesadaran terakhir, tunggu…!!, jawablah, apa akua telah Kartini…?! Heiii…!”

***

20 Juni 2008, sebuah kecelalakaan jalan raya yang tragis mengakibatkan empat orang meninggal dunia, 3 orang leleki dan seseorang perempuan. Perempuan itu bernama Arini, 27 tahun. Didalam mobil yang dikendarainya ditemukan sebuah catatan kecil, sebuah catatan kecil yang tidak diketahui penulisnya, sebuah catatan kecil yang menumbulkan tanda tanya besar bagi orang yang membacanya;

“Namaku Gresilda. Ayahku adalah seorang penyair yang licik akan kata-kata. Media-media sewaktu hudupnya, menjulukinya Jenius Gila. Ayahku bernama Pramudya. Setahuku, ia adalah laki-laki yang baik. Aku masih rindu nasehat-nasehat bijaknya, aku masih rindu kehangatan tatapan sayangnya.
Ayah meninggal akibat sebuah kecelakaan pesawat terbang. Saat itu, ia hendak pulang bersama hadiah yang diserahkan Kepala Negara atas karya-karya sensasionalnya yang merambah belantara internasional. Hanya sedikit yang tau, bahwa ia meninggalkan kami dengan segenap kerinduan yang dibawanya. Ya, sebelumnya ia enggan untuk pergi, ia tidak tega meninggalkan aku dan ibu. Wajar saja waktu itu umurku masih genap 10 tahun, 10 tahun tebaik dalam hidupku, 10 tahun yang selau ku rindu.

Namaku Gresilda. Ayahku adalah seorang penyair yang licik akan kata-kata. Media-media sewaktu hudupnya, menjulukinya Jenius Gila. Ayah mengadopsi namaku dari bahasa Teutonic. Saat umurku 8 tahun, aku diberi tahu ibu bahwa Gresilda berarti pahlawan perempuan yang keibuan. Entah karena nama, yang pasti sejak kecil aku mengagumi RA Kartini, aku ingin menjadi Kartini. Seperti Kartini, aku ingin perempuan-perempuan berkarya dan mendapatkan haknya.
Saat ini aku adalah mahasiswi jurusan Politik disalah satu Perguruan Tinggi Negeri. Jika semua berjalan lancar, aku akan wisuda bulan September depan. Aku baru saja memberi tahu ibu, sekalian menyampaikan maksud kepulanganku menemuinya.

Ibuku adalah wanita perkasa. Ibuku adalah satu dari sedikit perempuan yang mengecap pendidikan dan mempunyai karir sendiri di jamannya. Dulu, ibuku adalah seorang Pengacara. Dipenghujung karirnya, ia mendirikan sebuah sekolah gratis di daerah pinggiran bagi anak-anak yang tidak memiliki biaya untuk bersekolah ke kota. Disanalah saat ini ia tinggal, tempat dimana aku kan menemuinya”


***

Seorang lelaki muda duduk didekat perapian. Ia baru saja selesai menuliskan sebuah cerita. Baginya kali ini malam tidak seperti biasanya, ada sedikit rasa puas yang menggelora dibatinnya. Tiba-tiba sebuah suara yang sangat dikenalnya memanggil namanya.

” Pram, kamu dimana sayang…?”
Seorang perempuan cantik muncul dari balik pintu kamarnya. Pram buru-buru mengemasi kertas-kertasnya, ada sedikit kecemasasn diraut wajahnya.

”cerpen kamu udah selesai ya, boleh aku baca sedikit?”
“hmm, anu…begini Arini, aku…aku ngerasa cerita ini belum pas aja ama tema Kartini dan Feminisme. Mungkin butuh sedikit revisi, ntar aja ya sayang. Ntar kamu boleh baca semuanya kalau cerita ini udah sempurna”.
Pram terdengar sangat hati-hati dalam perkataanya. Perempuan manapun pasti mengerti bahwa ada sesuatu hal yang terjadi, pikir Arini. Arini memandang tajam pada Pram, ada sedikit api dihatinya, ada sedikit kecurigaan yang menjalari pikirannya.

“ apa ada yang kamu sembunyiin dari aku, sayang? Soalnya nggak biasanya kamu seperti ini, aku lihat kamu kayaknya kok nyimpan sesuatu dari aku!!?”.
Ucapan Arini yang dibumbui dengan intonasi dimana-mana menyadarkan Pram, bahwa ia tidak bisa lagi menyembunyikan tilisannya. Tapi ia bisa berkilah, ia tahu itu. Pernah suatu hari ayah Pram berkata, perempuan secerdas apapun, dimanapun, kapanpun akan menjadi bodoh didepan lelakinya. Dan ia percaya hal itu dengan penuh. Tidak itu saja, ia juga percaya bahwa lelakipun begitu, lelaki akan kelihatan bodoh dihadapan perempuan yang dicintainya.

Pram menghela nafas panjang
“baiklah, kalau kamu maksa, kamu boleh baca satu bagian”
“kenapa aku ga boleh baca keseluruhan?!”

Arini semakin mendesak suaminya. Tatapannya sinis, api dihatinya membakar keseluruhan kesabaran. Pram menyadari betul keadaan ini, dengan hati-hati Pram mencoba meredakan suasana”.kamu berlebihan sayang bukannya tadi udah aku jelasin ke kamu kalau masih ada beberapa bagian yang harus direvisi. Jangan curiga dulu…,masa sama suami sendiri tidak percaya…??”

Benar saja, badai diraut wajah Arini mulai meriak ,dan Pram buru-buru mengalihkan pembicaraan. Dia pikir akan lebih baik jika begitu. setidaknya Arini akan melupakan masalah tanpa tau dia telah digiring untuk melupakan, seperti kelinci yang digiring kedalam kandang pemotongan.

” Sayang, ngomong-ngomong malam ini ki…”
“aku mau kembali kekantor, Pram. Habis itu mau berangkat keluar kota. Besok pagi aku harus ketemu klien disana, mungkin pulangnya lusa.”

Badai tiba-tiba berputar kesisi Pram.
“tapi Arinii..,kamu baru saja pulang..!!”
Arini tertunduk

“maaf sayang, klien ini penting sekali bagi karir aku. Jika aku bisa mempengaruhi klien ini, kemungkinan besar aku akan dipromosikan. Kamu tahu kan..?!bagi aku karir itu sangat penting”, jawab Arini. Akan lebih baik jika ia langsung menjelaskan alasannya, pikir Arini. Tapi ia salah. kemarahan Pram justru begitu terpancing mendengar ucapan istrinya.
“terserah…!!!”
Pintu kamar yang tanpa dosa menjadi sasaran amukan. Pintu berbahan jati itu dibantingnya dengan keras. Ia sudah tak tahan lagi, ia tidak dapat lagi menahan kekecewaannya. Amarah yang telah lama dikandungnya kini membuncah…!

***

Pram berjalan dengan nafas memburu, seluruh yang ada padanya telah geram, mendesaknya mengucapkan sebuah kalimat ;”arggh, aku ingin Kartini mati, aku ingin membunuh Kartini..!”

Lalu diingatnya pertemuan sore tadi dengan seorang gadis bernama kinar, sebuah suara berbisik ditelinganya; “kenapa tidak kau bunuh saja istrimu itu?”. Pram termangu, ia terduduk di sofa. Matanya masih sempat menangkap sekelebat bayangan istrinya yang menatap padanya dengan penuh dosa dan penyesalan, lalu keluar lewat pintu seperti beberapa malam yang biasa.

Sesuara kembali berbisik dikepalanya.

“Jadi bagaimana?!, ini kesempatan kamu Pram, bunuh…!!,bunuh saja istri kamu..!!”

Pram tertegun. Beberapa saat kemudian dengan pelan dijawabnya bisikan itu;
“aku mencintai istriku, aku hanya ingin membunuh kartini…”
“tapi Kartini sudah mati”
“ia telah kuhidupkan lagi dalam ceritaku, kubunuh, kuhidupkan lagi, lalu kubunuh lagi..”
“Kartini hidup dalam istri kamu…!, bukan pada ceritaa…!!
“tahukah engkau bahwa aku ingin istriku?, bukannya mayat Kartini..!!.

kuliah umum kewirausahaan

kemaren ikutan kuliah umum kewirausahaan yang diadain UNANd, pembicaranya daku lupa (maklum aja ye…)

daku datang telat dengan tampang tak berdosa. presentasi dari pembicara dah selesai. waktu aku masuk sesi tanya jawab udah dimulai.

sebenarnya kagak ada yang spesial dari acara itu, standar abissss!

pertanyaan yang diajukan peserta kuliah itu pun bisa dikategorikan pertanyaan bego..

mis : saya ingin kaya seperti bapak, tapi saya ga tau harus mulai dari mana?, saya takut rugi pak….

dan ada juga yang sekalian promosi..(nah, klo ini baru namanya entrepeneur..) : saya jualan koran, ntar klo ada yang minat langganan ma saya, saya kasih diskon yang besar. kompas yang dijual dipasaran seharga 3500(harga baru), saya jual seharga 1500(wooooow…..), yang saya tanyakan begini pak..bla.bla..bla…

ada juga pertanyaan seperti ini :

saya punya kolam ikan pak, tapi saya tidak tau bagaimana cara memasarkannya.

saya butuh network pak, selain itu saya hanya pengusaha kecil dengan modal kecil,

sementara meminjam ke bank musti dengan prosedur yang berbelit-belit,tampang bapak kan emang ga jelek2 amat, bapak juga punya banyak kenalan, kenalin ke saya dong!

bah…

kontan aja pembicaranya jadi sumingrah, jadi malu (mo aja lo dirayu..!huehe)…

jawaban pembicara juga standar abiss, seperti pengusaha-pengusaha sukses lainnya, dapat ditebak klo jawaban mereka ga bakalan bagus, menipu semuaaaa

jawaban “kita musti punya keberanian, skill dan network yang bagus”

memang dengan mudah diucapkan, implementasinya?

trus dia bilang : “jangan takut jadi pengusaha, kembangkan diri anda dan gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya.  ingat, ijazah tidak menjamin kesuksesan seseorang!”.

trus dia bercerita tentang seseorang yang menyobek ijasah demi menjadi pengusaha” (katanya sih biar lebih konsentrasi dan fokus , -kejadian dimane tuh…?-). dan seperti pengusaha lainnya dia cerita ‘susah’nya dulu sebelum jadi pengusaha (gile jaaaa, mane ada pengusaha sukses yang ga punya modal besar?)

daku jadi bertanya-tanya dalam ati..: berapa orang sih yang nyobek ijasahnya dan sukses? lagian, cerita kesuksesan muluu, sekali-sekali  kegagalan dong….!(susah banget nyari buku yang bercerita tentang kegagalan. buku tentang kesuksesan?bejibuuuun…dengan judul macem2 pula :-how to be a milyuner, be succes in a year, great way to succes-, semua penulisnya adalah pengusaha-huehe..so pasti., yang bukan pengusaha mana ada kesempatan nulis, bego…!, mendingan cari duiiit,hahaha-)

kategori kesuksesan itu pun  sebenarnya beragam..subjektif banget. tergantung kepada barometer masing-masing individu!

nah, pas acaranya hampir selesai, tuh pengusaha malah “ngongas”, buang muka.., nyombong…!

“yang tadi bertanya harap berdiri kedepan”

dan berbondong-bondong lah para bego itu kedepan…

“begini, saya kasih kalian modal masing-masing 1000.000 rupiah, tolong dimanfaatkan seefektif dan efisien mungkin.., ya..!”

daku yang lagi enak-enakan duduk di barisan pling belakang mpe kaget (untung daku ga punyat penyakit di jantung..),

batin daku teriaaak…:::”gileeeeee………………, orang bego dapet duuuiiiiiiiiit…!”(anjrit..klo tau dari tadi, daku ikutan nanya deh tuh.., sejuta cuma-cuma boooo…!) enaq banget tu mereka.., mereka (para bego..)semuanya sepuluh orang, jadi sepuluh juta..ck..ck..ck.. (bagi pengusaha sukses berapa sih duit sepuluh juta..?)

besok masih ada pertemuan kuliah umum lagi (semuanya 5 kali pertemuan dengan pembicara yang berbeda tiap pertemuan, ini yang ketiga, jadi masih sisa dua pertemuan lagi..). huehehehe-setan jingkrak2an nih dikepala daku-, petemuan berikutnya daku mo jadi ‘para-bego’. tanya asal-asalan ja, siapa tau masih ada jatah jutaan..huehe

untuk perempuan minang

“inilah bentuk pemberontakan dari jiwa yang selama ini telah diperbudak”. tulisan ini saya temukan disalah satu surat kabar yang ternama di negara ini.

tulisan ini berjudul “baburu, sebuah khasanah budaya minangkabau”. secara terbuka penulis memperkenalkan budaya minang terutama berburu kepada pembaca, akan tetapi ditengah-tengah penuturan yang sederhana saya tersentuh dengan kalimat yang telah saya tuliskan diawal tulisan ini, dan bagi yang dapat menangkap isi tulisan tersebut akan dapat melihat dengan jelas apa tujuan utama penulisan tersebut. saya tidak begitu mengenal siapa penulis tersebut, akan tetapi ia jelas-jelas adalah “jiwa yang diperbudak”.

beliau adalah seorang lelaki minang, dan setiap lelaki minang dijaman beliau adalah lelaki teraniaya yang diperbudak. benarkah demikian?

sekarang kita lihat, apakah benar lelaki minang kabau jaman dulu adalah objek penganiayaan?. lelaki minang tidak memiliki harta apapun, tidak diperkenankan memimpin, bersantai dirumah, bersenang-senang, bahkan seorang laki-laki minang tidak memiliki tempat tinggal yg jelas di masa itu.

apakah benar demikian?

yup..

lelaki minang ibarat abu diateh tunggua, dapat diterbangkan jika tidak dinginkan dan ia akan terbang entah kemana. ia tidak memperoleh harta apapun, semua harta dimiliki saudara perempuan. dia tidak pernah memimpin, ia hanya sebagai lambang, karena pemerintahan ditangan bundo kanduang. dan setinggi jabatan seorang lelaki minang hanya sebagai penghulu, yaitu sebagai pemecah masalah, dan apa yang didapat setelah ia dapat memecahkan masalah kaumnya?

kita akan lihat riwayat lelaki minang. semua lelaki minang jaman dulu memiliki jalan hidup yang sama. setelah ia melepaskan masa balita yaitu saat ia berumur kurang lebih 7 tahun, ia akan “diusir” dari rumah untuk belajar disurau, surau atau lebih kita kenal dengan mushalla atau mesjid, yang pada jaman dulu diminang kabau adalah lembaga pendidikan, disurau anak laki-laki minang akan dilatih mengaji, silat, dan lain2 hingga ia cukup bertanggung jawab dan siap silepas ke tengah masyarakat, dan berkat  “karantina” tersebut lelaki minang memiliki jiwa yang kuat. kemudian dia tidak akan “dikembalikan kerumah”, ia akan dinikahkan dengan orang yang telah meminangnya.

mungkin anda telah tau bahwa diminang perempuan meminang laki-laki. setelah menikah ia akan bakureh untuk perempuannya. dan kalau saja mereka bercerai apakah siperempuan pulang ke rumah orang tuanya?

tidak;

jadi si laki-lakilah yang pulang kerumah orang tuanya?

sama sekali tidak;

laki-laki akan keluar dari rumah dan akan kembali kesurau hingga ajalnya menjemput, jika ia tak menikah lagi.

tapi kenapa ia tidak kembali ke rumah orangtuanya saja?. diminang, lelaki dewasa tidak diijinkan tinggal dirumah karena ia tak memiliki hak terhadap rumah orang tuanya, sebuah aib jika ia tinggal dirumah orang tuanya. karena rumah itu milik saudara perempuan. sedangkan tinggal serumah dengan seorang saudara perempuan dan urang sumando amat memalukan bagi laki-laki minang masa itu.

bukankah itu menyedihkan?

mungkin itulah alasan tak adanya pemberontakan persamaan hak oleh perempuan minang, mereka telah dapat apa yang mereka mau, sedangkan laki2nya dengan jiwa kuat yang telah mereka didik sejak kecil menerima itu semua dengan sabar sebagai sebuah keharusan.

dan bukankah ini menarik?

cerpen rame-rame

cerita-cerita ini  dituliskan dengan spontan :

MALAM MASIH BASAH OLEH HUJAN. Sejauh itu, Vina masih diam. Hanya beberapa kalimat keluar dari bibirnya. Jilbab coklatnya bergerak lambat disapa angin.
�Vin, aku serius. � kataku sekali lagi. � Serius menyukaimu.

Tapi dia mlengos. �Kumohon �, please! Terimalah cintaku.
�He, gimana see?? Aku kan tidak mencintaimu?� Aku tertegun agak lama.
�Lo? Lalu bagaimana dengan diriku? Cintaku? Nasibku?� protesku kencang.
�Memangnya apa urusannya denganku Aku tercekat. Vina mulai berkacak pinggang.
�Jadi.., jadi.., ini benar2 tidak ada urusannya denganmu? kataku menggugat. Vina menatapku tajam. Merinding juga rasanya. �Kamu sudah yakin, ini emang nggak ada urusannya denganmu?
�Bodo!! Dasar ke-pede-an!!� semprotnya tegas. Cepat2 aku memegang erat kedua tangannya.
�Kamu tahu, gara2 manis wajahmu hatiku tersentuh. Gara2 brilian pemikiranmu aku terpaut. Gara2 model caramu menulis wajahmu terlukis. Gara2 itu semua aku jadi jatuh cinta!! Apa ini masih bukan urusanmu?? Nyata2 kamu sudah mengacau stabilitas hatiku.�
Vina tercenung. Mungkin dia kaget aku ngomong sedemikian panjang.
�Lalu apa maumu??� tanyanya putus asa.
J�Jadi pacarku..�
�Hanya itu? Apa Cuma sesederhana itu?� Aku terdongak. Memangnya ada yang lebih dahsyat dari cinta selain memiliki? Entah kenapa, melihat keteguhannya aku tambah tergila2 saja. Gemeee..sss!!
�Trus aku harus bagaimana?� kataku.
�Justru itu yang ingin aku tanya�� sahutnya lirih. Untuk beberapa lama aku bengong dan bingung sekali.
###

Merry tertawa ngakak. Tak kusangka bukannya ngasih masukan, anak itu justru ngetawain. Panjang amat lagi.
�Aduuuh, bisa2nya kamu suka sama dia!� serunya masih tertawa.
�Kamu cemburu??� Merry seketika terdiam mendengar kata-kataku.
�Yak, ampuunn!!! Sejauh itu kamu berpikir?� protesnya tajam. Aku tertawa terbahak, apalagi melihat pipi Merry yang bersemu merah.
�Hei, semua!!� tiba2 kang Tayak muncul dari balik dinding.
�Eh, ada Meryy�� pukasnya. Dia menghampiri Mery. �Ngomong2 katanya kamu ke Bandung sama MYSELF?� tanyanya.
�Ke Bandung?? Sama MYSELF?! Omongkosong semua itu!!�
�Aku hanya tanya saja.� Tegas Kang Tayak lesu, sementara aku mulai kurang nyaman dengan situasi. Berselang kemudian, pintu belakang berderit.
Myself datang dengan sumringah. Baru saja dia mau duduk, tiba-tiba saja Kang Tayak ngeloyor keluar ruangan.
�Hei, kenapa anak itu?� tukas Myself keheranan. Merry tak menjawab. Myself melirik ke arahku. Aku hanya mengangkat bahu. Diam-diam kulihat sudut dua bola mata Merry meneteskan sesuatu berwarna bening.
�Tom, Dek Merry kenapa?� tanya Myself. Aku Cuma garuk2 kepala. Tiba2 pintu belakang kembali berderit.
Vina. Dia berdiri tertegun di ambang pintu sambil memeluk bonek donalnya dengan warnawarni bunga. Indah dan manis dilihat. Aduu, manisku, cintaku,,,hidupmatiku..hiks! hiks!!
�Sorry, aku pergi dulu.� Ujar Myself. Dan tanpa banyak bicara dia ngeloyor begitu saja. Aku makin merasa tak nyaman. Vina masih tertegun. Merry mulai terisak.
Vina segera bergegas keluar.
Merry makin nyaring saja tangisnya.
Aku berdiri tambah termangu.
�Kang Tayak Jueeelekkkkk!!!� mendadak Merry mulai berteriak histeris. Aku teramat ingin mengejar Vina. Tapi meninggalkan Mery??

Karena serba salah dan lagi sibuk mikir milih situasi terpaksa kisah ini�

�.., BER-SAM-BUNG!!
Nb (nambah bicara); (�ini sekedar cerita rekaan yang tak direka2
bila ada kesamaan nama, tempat, dan kisah, itu hanya kebetulan yang dibetulkan. Sama sekali tak ada unsur rekayasa yang tak direkayasa.) produser… [tomie]

Kisah baru dari kisah lama : (nama sama namun tokoh berbeda juga setting sama namun dalam kisah berbeda hihihiihhihihi)

Tangis Merry mangkin kencang , sekencang hujan yang menderas diluar sana. Awan menggantung gelap, segelap hati Tomie yang tak tahu bagaimana harus bertindak….
Tadi kilatan petir sekejap cukup menyadarkan Tomie kan kilatan kecewa yang tergurat di wajah Ayu Vina……
Kilatan kecewa ya kilatan kecewa tergurat jelas dimata Vina sejelas dingin malam yang menerpa hati Tomie. Dingin yang membekukan. Membekukan Tomie. Kaki ingin melangkah mengejar sang pujaan hati, namun sebagai pria yang memiliki sekeping kecil perasaan iba tak tega meninggalkan nenek tua yang berteriak menangis sedih….

Tayakkkkkkkkkkkkkkkkk cucuku…………..
Teganya kau menggosipkan aku………………
Teriak nenek tua itu pilu………….
Sedih hatinya karna gosip itu meretakan hubungan dua sejoli yang baru terajut , tipis serat benang rajutan itu hingga sepatah kata gosip pun mampu mengoyak jahitannya yang belum teruntai sempurna

Tayakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
Teganya dikau begitu tangis sang nenek..
bagaimana kata kakekmu kalau tau cucunya suka bergosip Tayak…
bagaimana nenekmu ini menjelaskan pada kakekmu, kalau cucunya suka bergosip….
Tayakkkkkkkkkkkkkkkkkkk , jerit nenek itu pilu tak kalah dengan auman guntur yang menggelegar di langit malam yang makin kelam.

Dan sang Nenek tambah menangis getir melihat lelaki bodoh yang hanya berdiri membeku dan tak segera berlari mengejar impiannya itu, tak mengejar impiannya yang sedang berlari menjauh.
Haruskah nenek tua ini yang berlari menerabas hujan tuk meyakinkan hati sang gadis ayu bernama Vina , bahwa nenek ini hanya seorang nenek keriput yang kebetulan singgah tuk menjelaskan semua kesalahpahaman yang tak menentu ini haruskah ????? ah bodoh sekali anak muda jaman sekarang, ratap nenek ini pilu….

masakah sekeping gosip memporakporandakan cinta yang bersemi… tak adakah komunikasi jujur tuk menepis segala keraguan, tak adakah kepercayaan atas nama cinta ??
tak adakah ?????

HAhahahah salam[merry]

awal cerita : permulaan divonisnya dua mata yg senantiasa menatap bersama senyuman (sebuah pembelaan…hualaaaaah)

hari itu menghitamnya biru langit, ya…hitam langit.hari memang sudah menunjukkan pukul 12 malam. Tayak sudah bersiap tidur ketika sahabatnya mengetuk pintu, sekedar menanyakan kabar, katanya. “Baiklah,bgaimana menurutmu?”…yeah, sekali lagi mereka berbincang masalah yg sama, seperti tak ada habisnya bagi mereka. Sekedar melampiaskan seluruh kotoran2 yg mestinya bisa dibuang dari kepala mereka pada obrolan-obrolan.

mata Tayak mulai rajin berkedip, kantuk menyerangnya. Tepat beberapa saat sebelum ia mengusir, sahabatnya memberikan sebentuk kertas warna warni, ooh sebuah undangan…kapan kawin?ujar tayak…
mei(hembusan kurang kerja..hehehe)..

“datanglah bila sempat, mbak-mu juga datang”…tayak mengangguk pelan, kantuknya menusuk matanya yang lelah. “aq mengaguminya”ujar tayak. siapa?tanya myself(ups). “mbak merry”, jga beberapa sahabatnya yg lain. aq juga, aku myself. maka dimulailah sebuah cerita.

mereka mengalahkan kantuk yg mendera, demi bercerita tentang sahabat2 yg mereka cintai, tentang keinginan mereka untuk saling bertemu, tentang tingkah lucu para sahabat..ahhh

malam sudah sangat larut, “aq pulang”. berhati2 lah….”ya”. “kita akan bercerita lagi tentang cinta mereka” ujar myself, “aku akan mengundang sahabat yg lain”. baiklah, ujar tayak, sampai jumpa lagi sahabat…dan haripun berlalu bersama…[tayak]

kayaknya yang masih bau kencur kayak aku sama suffo harus minggir dulu deh!

dua orang bocah masih memegang kelereng, menatap polos ketika seorang wanita berlari melalui lapangan permainan mereka yang berdebu dan panas. wanita itu memegang boneka donal pada tangan kanannya dan menutup mukanya yang terlihat terisak dengan satu tangan lainnya.
dua orang bocah itu makin terlihat keheranan, seorang lelaki berlari menyusul dibelakang wanita itu sambil meneriakkan sebuah nama, nama wanita itu sepertinya.
“Vina, tunggu vin…”
teriakan itu tertahan, sang lelaki terus mengejar
“ada apa fo?” tanya bocah ingusan bertubuh kecil bertelanjang dada.
“gak tau root, kayak pelem di tipi2 y!” sahut bocah satunya, dada kurus dengan perut buncit tanpa alas kaki.
“biarinlah kerjaan orang gede fo, maen lagi yuk” ajak bocah ingusan.
“yuk…” sambut sang bocah telanjang kaki.

###

ketika permainan kembali hangat dengan tawa dan canda yang terlihat polos dan lugu, tiba – tiba sebuah teriakan lain dari belakang sebuah rumah bercat putih terdengar membahana!
“Tayak…” teriakan itu kembali berulang dan berulang.
seorang lelaki tergopoh – gopoh berlari kearah suara
“iya mbak, kenapa mbak?” sang lelaki bertanya disela – sela sengal nafas yang memburu.
“mana Tomie?” nada suara itu sedikit tinggi dan terdengar mengancam.
“gak tau mbak, emang ada apa mbak?” suara lelaki itu terdengar semakin lirih dan tertekan.
“harus berapa kali aku bilang Vina itu gak cinta ama dia” tak ada tekanan mengerikan pada suara itu kali ini, sebaliknya malah terdengar seperti memelas dan mengasihani.
sang lelaki dihadapan wanita itu terdiam, ia tak tahu harus berkata apa, pun tak tahu apa yang harus diperbuat.
“ada apa lagi nih root?” sang bocah tanpa alas kaki berdiri masih memegang kelereng.
“kayaknya mbak merry lagi marah ffo” sambil mengelap ingus dengan lengannya, sang bocah ingusan ikut berdiri.

###

“kriiiiiiingggg kkkkkkkkrrrrrrrriiiiiingggggggg………”
samar – samar terdengar suara percakapan ditelepon.
“mbak merry telpon dari mas myself” sang lelaki yang sedari tadi terdiam tiba – tiba menemukan alasan untuk menghilang dari hadapan mbaknya yang tampak kalut!
“makasih Fat”

########
“Hentikan pertengkaran ini sobat,” suara bening , tenang dan lembut itu terdengar, mengheningkan suasana yang panas. Tiba tiba saja kesejukan merambah hati Rooty, Tomie dan Tayak yang tadi sedang bersitegang karena sebuah nama Vina..
“Sebentar lagi azan Magrib berbunyi, sebentar lagi hati kita kan tertunduk tuk menghadap cahaya Ilahi, masakan kita masuki rumahnya dengan panas hati ?” lanjut suara lembut itu, ya suara lembut Ni Isna sungguh meredakan bara hati yang tadi meletup letup. Seketika hati tersadar….

Untuk apa semua pertengkaran dan panas hati ini ??
Untuk apa debat bersitegang yang merusak persahabatan yang telah terjalin begitu indahnya , hanya karna kesalahpahaman yang memuncak ???????

“Benar ni,” tiba tiba Febri, tuan rumah tempat tadi ketiga sahabat bertengkar seru, keluar dari rumahnya. ” Untuk apa semua pertengkaran ini ?” lanjutnya lagi perlahan. Namun sambil berkata , matanya melirik pada paras ayu nan lembut milik Ni Isna.

“Ah betapa ayu dan bijaknya wanita dihadapanku ini,” desahnya perlahan. (Biarkan saja mereka memperebutkan si Cantik Vina, dan aku terpesona pada gadis berjilbab merah muda ini… Aku menyukai dan hanya menyukai Ni Isna seorang… (dan Febri hanya bisa berguman dalam hati)

Tak berani diungkapnya rasa hatinya pada Ni Isna, biarlah cinta ini disimpan saja, nanti kan diteguknya bersama secangkir kopi hangat, dipojok rumah, sehabis sembahyang……..

Pertengkaran terhenti, seperti mentari mengusir hujan, hati kembali cerah, dengan warna pelangi, saling bersalaman mereka meminta maaf satu sama lain. Dan mereka mencapai kesepakatan, biarkan saja Vina yang memutuskan kepada siapa cinta itu kan ditambatkan..
Seorang wanita tak akan lagi menjadi ajang pertengkaran mereka, janji mereka dalam hati.
Seperti persahabatan yang tak pernah pudar, yang berjabat erat tuk saling mengisi dan mengusir sepi,….
Seperti cinta yang selalu bisa dinikmati walau tak bisa dimiliki
seperti secangkir kopi hangat yang siap dihirup dengan aromanya yang memabukan…..

Ya Cinta, Persahabatan dan Secangkir kopi menanti sebentar lagi…
setelah sembahyang semua kembali kan dinikmati lagi bersama

Oh ia bila ada persamaan nama itu hanya kebetulan belaka, maaf ini hanya kisah fiksi tak ada hubungannya dengan dunia nyata tapi bila mau dihubungkan silahkan…. Febri maaf hahahahhaha sebelum dijitak g mabur dulu ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
kaburrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr [merry]

Aku termangu cukup lama. Hampir tak percaya rasanya. Berkali-kali aku mohon maaf sama Meryy. Untung beliau sangat sabar dan lapang hati. Rupanya beliau memang keibuan.
�Tayak itu cucuku�� kata beliau berkali-kali sambil tertawa terbahak. �Kemaren dia curhat sama saya, dia sedang mengalami cinta segi tujuh.�
�Segi tujuh???� sahutku bengong. Emang ada cinta bersegi2 begitu? Batinku keheranan. Merry mengangguk. Raut wajah beliau tampak sedih.
�Saya sampai terharu menyaksikan nasibnya. Kamu juga termasuk bagian dari segi-segi itu��
�Oh�� gumanku tanpa sadar. �Saya kok baru tahu ya? Trus Selfmyself itu,,,�
�Dia suamiku.� Aku bengong berlipat2. masak iya???
�Kamu nggak usah merasa nggak enak begitu. Tayak itu orangnya pengertian kok�� lanjutnya. Aku menghela napas panjang.
Oh, Vina,,,,
Ternyata engkau teramat banyak penggemarnya. Betapa berat jalan cinta ini ke depan. Dengan langkah lesu aku pamit pulang.
�Hati2 di jalan cu�� kata Merry hangat. Aku mengangguk.

Lorong ini sangat panjang. Langkahku terhenti sejenak dibalik dinding lorong, ketika di balik dinding ada beberapa orang sedang sibuk sangat serius ngobrol. Aku baru benar2 berhenti saat tahu itu Yayak. Saingan terbesar. Di sebelahnya, Root berdecak dan berkacak pinggang.
�Yak, si Tomie itu kan masih bau kencur�ratakan sajaaa�� kata Root, bikin dongkol hati saja mendengarnya.
Untuk beberapa saat aku tertegun. Tampaknya aku ada di sua persimpangan. Pertama, menyusun ribuan jurus pamungkas dapetin Vina. Kedua dengan menggunakan jurus pamungkas terakhir, jurus lari seribu.
Ah, gimanaaa ya�.
Baiklah. bersambung dulu demi mempertimbangan ribuan jurus ampuh paling pamungkas. Yang pasti bukan jurus �lari seribu.�
Tapi �ngejar seribuan.�
Terpaksa disambung�.maaf. maaf. Mikirnya agak beraaaa..tt neee!!

versi lain : vina sang gadis manis

malam menjelang pagi. lagi-lagi deru senjata menghamburkan bunyi seperti tawon-tawon, ketika sarangnya diganggu pemetik madu yang juga mencintai manisnya cairan dewa. para tentara ini kegalapan, mereka memang dilatih untuk bersiap dalam keadaan apapun, namun kali ini jantung mereka benar-benar memberontak keluar tubuh. darah-darah mereka berlarian tak tentu di_nadi. serangan mendadak !!!.
###
tiga orang diantara mereka terjebak dibalik sebuah bongkahan batu kecil. mereka tahu, beberapa detik lagi mereka akan terdesak. “apa tindakan kita?, mereka itu tentaranya jendral. tayak, kita tidak mungkin menang !!”, rooty, salah satu dari mereka terdengar putus asa. ia teringat rooty-rooty kecil yg akan menyambutnya saat ia kembali dari neraka ini.”oh tidak saudaraku aku bersedia mati demi negaraku” ujar seorang prajurit. ia seorang perwira dengan keteguhan hati didadanya.
sementara seorang lagi hanya menatap, sekali2 mengintip langkah pasukan musuh yang semakin mendekat. detak dihatinya menggema;ajal….
###
sementara, seorang putri yg rupawan meringis di ruang tawanan seorang jendral zalim yg ditakuti musuh2nya. seorang lelaki lembut dengan pandangan bak singa yg siap menerkam mangsa2nya yg lengah.

hohoho….
mereka mencintaimu sayang…dengan segenap jiwa dan raga mereka.
“bebaskan aq dari sini biadab!!!
apa kau tak pernah mengenal cinta?!!”
hwahahahahahaaaa…
berdoalah pada tuhanmu sayang…

###
tayak tau wanita ini amat berharga bagi rakyatnya, kelembutannya, kebijaksanaannya, kesempurnaannya amat dipuja.
namun tak sedikitpun cinta lelaki itu terpancar padanya selain kekaguman. ia memang berjanji akan melepaskannya. dua hari yg lalu..sebelum kekasihnya tertembak dan meninggalkannya.
tayak terdiam sebentar, ia menghela nafasnya yg tersengal entah sebab kenapa.sepotong kalimat akhirnya terlantun “merry tak akan mengampunimu, engkau tlah memisahkan kami…, aku mencintainyaaaaa…”

###
wanita itu menunduk, seakan mengumpulkan semua rahasia2 yg pernah diketahuinya. dilipatnya kening indahnya beberapa saat, lalu ia menatap lembut musuhnya,” kenapa kau mencintainya?bukankah wanita yg namanya kau sebut tadi adalah perempuan tua penghuni gubuk di selatan?!!”
tayak tak bisa lagi menahan tangisnya..”ia ibuku, ia ayahku, ia segala2nya bagiku. perempuan itu memang dianggapnya sebagai ibu. perempuan itu juga yg memperkuat hatinya untuk berperang.

###
sebenarnya tayak mendengar suara merry meneriakkan namanya ketika ia merenggut satu lagi nyawa…ia tahu ia juga telah merenggut sebagian jiwa ibunya yg telah renta itu.
merry menangis dipangkuannya ketika sebutir peluru menembus susunya yg layu, sisa tenaganya di habiskannya dalam satu kata : “Henn..ti oughtf..khaannn…….”

###
“klo begitu bunuh saja aku…” ujar putri vina. jika itu memuaskanmu… tayak menatap dalam mata vina, seakan mencari sesuatu yg telah hilang dihatinya, ia duduk dikursinya lagi yg bernama tangis…”lepaskan dia!!!” teriaknya. dua orang penjaga saling berpandangan…”tapi pak????!!!”. “engkau tahu arti perintah sersan febri!!begitu juga dengan kau dial” mereka tau akan ada hukuman berat bagi pelanggar perintah, serta merta “siap pak!!!”

###
sementara di surga merry telah berkumpul dengan tiga prajurit yg ternyata sepihak dengannya, tersungging senyum di tepian bibir tuanya..cinta lah yg akan mengalahkan amarah yg gila. “ya…ujar tommie, aq masih mencintai ibu negaraku…seperti engkau mencintai anak2mu .. “[tayak]

Tut, tut, tut, nada suara sambung terdengar, membuat jantung Dial berdetak tak karuan.

Malam ini malam minggu, Hujan lebat diluar sana, namun Dial tak perduli, diterabasnya hujan itu, berjalan menuju wartel diseberang rumahnya.Tlah diberanikan dirinya tuk menelepon gadis manis (aku nga tau siapa namanya hihihihiihhihi, maaf). Tangan Dial sesaat meragu tuk menekan angka-angka yang sudah ada “diluar kepalanya”. angka angka itu begitu lekat dalam ingatannya , seperti juga wajah gadis polos , berseri, lugu dan lincah.
Ah gadis itu memang tak terlalu cantik. Hitam dia terbakar mentari, namun ceria dia bagai kupu kupu lincah ,menari nari dalam benaknya.
Ah……………….. Laksmi…… (ini nama g karang aja ya hahahahhahah) desahnya……

Debar jantungnya tak menentu, saat menekan nomor yang dituju, setengah urung Dial karna meragu…., dan makin berdebar saat nada tunggu diseberang sana terdengar, tapi Dial memantapkan hati…

Ahhh dirindukan suara serak serak basah yang manja itu….
apa yang hendak dikatakannya nanti, saat gadis itu mengucap kata hallo ?? Apa yang hendak dikatakannya, buntu pikirnya tak tahu kemana semua kata katanya pergi , menguap bersama hujan yang tak juga berhenti…. . Pikirnya hanya penuh dengan wajah manis milik Laksmi……….

Deg, deg, deg,….
sedang apa Laksmi disana menghabiskan malam minggunya..
Sendirikah dia ? Sudah punya pacarkah dia ?
“Ah.. Aku tak tahu apa apa”
“Aku Tak Tahu apa apa……”
desahnya……………… dalam hati
Aku tak tahu apa apa tentang dia.

Dial baru saja mengenalnya , pertemuan tak sengaja , sangat singkat, namun cukup membuat Dial tersengat oleh sejuta rasanya. Dimintanya nomor telepon gadis itu. Dan dia sungguh tak menyangka gadis itu memberikan nomor telepon dengan senyumnya yang manis.

Kini nomor itu lekat dalam pikirnya, selekat senyum manis gadis lincah berseri bernama Laksmi…….

Kini nomor itu ditekan dengan sepenuh hati.Walau juga dengan keraguan yang sama besarnya, juga debar jantung yang turut membuat semua perasaan Dial campur aduk tak menentu.

Kesungguhan Dial terbukti dengan diterabasnya hujan lebat yang membuat banyak orang segan keluar rumah. Namun tidak bagi Dial. Hujan selebat apapun takan sanggup menghadang badai rindu dasyat yang jauh lebih hebat dari amukan hujan diluar sana.
Dan Dial senang saat hujan seperti ini , wartel sepi , hanya dia seorang yang menggunakan telepon. Tak ada orang yang kan marah, bila percakapan memakan waktu yang lama. Tak akan ada orang yang komplain karna harus mengantri panjang.

Tut tut tuttttttttttttttttt….
penuh harap Dial menantikan lagi kan mendengar suara serak serak basah milik gadis itu….
Tut tut tutttt
Dial the number please
The number you are calling
is not connected yet
Please check the number………………..

ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hanya suara itu yang terdengar…
ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
hanya suara itu yang terdengar…
bersama hujan diluar sana
dan bersama hujan didalam hatinya
basah…………………

(hahahahha Dial maaf ya kali ini peranmu sedih, kapan kapan tak buatin yang bagusan dikit deh )[merry]

lanjut dikit lah…hehehe

sedangkan didimensi lain yang berbeda, seorang gadis cantik tengah hanyut dalam galau pikirnya sendiri, hujan itu begitu deras, sederas detak jantungnya yang kembali tertuju pada pertemuan kala itu.
‘mengapa aku memikirkannya?’ suara hatinya mulai memecah keheningan. dipungutnya kembali kepingan-kepingan pertemuan itu, pertemuan yang tengah mengantarkannya pada lamunan-lamunan tanpa ujung,
‘apakah dia memang akan menelponku?, seperti ucapnya lirih kala pertemuan singkat itu menapaki muaranya.
‘maaf menganggu, tapi senyummu telah mengusik ketenangan hatiku’, merupakan kalimat pertama dari dial yang memecah kebisuan pada pertemuan kami saat itu.
‘izinkan aku tuk tau namamu, agar hatiku ini kembali menjadi tenang’, sambungnya lagi.
‘dial’, sambil menyodorkan tangan dan tersenyum kearahku
ahhhh, senyum itu, senyum yang sudah lama sekali kurindukan, entah mengapa, rasanya senyum itu telah mengaliri kembali sungai-sungai jiwaku yan telah lama mengering dan tandus….

to be continued……..

hahahahah, sahabatku merry, aku memang tidak bakat kali ya
maafkan kalau merusak alur ceritamu[dial]

JUTAAAN TEKNIK DAN MILIARAN STRATEGI Diterapkan, sejauh itu Vina belum tampak bergeming. Bahkan akhir2 ini dia mulai acuh tak acuh dan cuek. Ratusan kali ke rumahnya, namun dia Cuma memberi satu sapaan. Selain itu, dia terdiam.
�Sudahlah. Vina bukan satu2nya perempuan kawan..� Lontar Iman prihatin. Dia menatap dalam2 seakan akan menembus tembok di dinding batin. Dua sudut bola matanya tampak meluas dan menenggelamkan. Sudah lama aku mengenal Iman. Konon kabarnya, dia sebenarnya kembaran ahli seni hipnotisme Tomy Rafael. Saat masih bayi, mereka terpisah karena suatu kesalahan teknis.
�Lagipula, apa sih artinya seorang Vina?� gugahnya sekali lagi. Tapi aku memilih tak peduli. Tiba2 dia berpindah posisi duduk dan berdiri tegak, kedua tangannya bergerak2 dan dua bola matanya makin kuat menatap.
�Tatap mata saya�� katanya halus dan seperti menembus bulu roma. Entah kenapa pikiranku seperti melayang di awang2. Dia kemudian bersuara sangat halus dan lagi2 seperti ada sesuatu tertembus di rongga2 batin.
�Aku sangat merindukannya. Aku mencintainya..� sahutku lirih.
�Vina memang salah satu yang membuatmu jatuh cinta, tapi bukan satu2nya.� Jawab Iman kuat dan kokoh. Tiba2 aku merasa sangat mengantuk, sementara Iman masih saja menatap tajam. �Setelah ini�., akan lenyap segala hal tentang Vina�.yak!! tatap mata saya�.�
Iman meraba pundak, dan tahu2 aku sudah tak merasakan apapun.
APAPUN. Hanya samar2 kudengar suara Iman yg tambah mendalam�
�..ketahuilah, akan datang KEHADIRAN. Kehadiran yang lebih anggun dan teduh�, dan kau akan SEGERA jatuh cinta. Dialah Jodohmu�.�
###
Perjalanan memang masih panjang berliku. Sejak pertemuan terakhir dg Iman, bayang2 Vina seperti menjadi mendadak begitu datar. Setiap kali ingat dia, kata2 Iman mengiang seketika.
�..ketahuilah, akan segera datang KEHADIRAN. Kehadiran yang lebih anggun dan teduh�, dan kau akan SEGERA jatuh cinta. Dialah Jodohmu�.�
Meski belum sepenuhnya, tapi secara perlahan bayang2 Vina memudar dengan sendirinya. Lorong kehidupan memang jauh, tapi Iman benar, biarkan yang menghilang dan sergaplah yang datang.
�He, kok bengong?!� sebuah suara terdengar. Di depan pintu seseorang berjilbab Hijau berdiri tegak. �Hayo lagi mikirin siapa?�
�Eh, Isna. Lama nggak ketemu, gimana kabarmu?� tanyaku spontan. Isna melangkah dan duduk di kursi di sebelah. �Denger2 kamu ditolak sama Vina ya?�
Aku tak menjawab.
�Sudahlah, kembalikan semuanya pada Allah. Dia pasti memberi ganti yang lebih baik. Tak ada yg tidak baik dari pertemuan yg diberikan-Nya.�
�Trima kasih Isna. Aku nggak tahu, knp aku jadi sedemikian dalam mencintainya.� Sahutku agak lesu. Isna tertawa halus, samar2 aku sempat menyaksikan deretan giginya yang putih bersih.
�Hehe, bersukurlah pada-Nya. Sebab Dia sudah menganugrahimu cinta yg begitu hebatnya. Hingga membuatmu tunduk dan takluk seperti ini.� Katanya hangat. Aku manggut2 mulai agak tenang. Ya, siapa tahu kehadiran Vina memang bukan untuk dimiliki. Mungkin dia hanya skedar singgah demi misi memberi ARTI cinta. Perlahan hatiku mulai teduh dan merasa terlindung, reda semua pergolakan yang dari kemaren2 menderu2 seperti badai.
###
SUDAH sebulan ini Tayak mengenal Dina. Sejauh itu, mereka masih belum mengungkapkan apa-apa. Malam ini dia merasa sudah sangat sanggup mengeluarkan kata2 paling megah yg pernah diketahuinya. Selama seperempat ini dia menunggu kesempatan terbaik. Sedari tadi Dina juga terdiam. Ternyata bukan hal mudah mengutarakan cinta. Cukup rumit dan berat.
Eh, bang Tayak, aku kenal seseorang. Katanya sih sahabat dekatmu.� Kata Dina melempar obrolan duluan. Tayak lega situasi mulai dimulai.
Oya? Siapa yah?�
Namanya.., mas Tomie.� Sahut Dina. Tayak terdongak. Tomie?!! Batinnya tak percaya.
Uh, dia tu orangnya romantis bangeeettt..nget!!� ujar Dina memuji.
Kapan terakhir kamu ketemu dia?� tanya Tayak agak ketus.
Mmm, dua bulan yang berlalu. Meski sudah lama, tapi aku sllu terkenang keromantisannya lo�� tutur Dina bangga. Tayak mulai jengah ketika melihat pipi Dina mulai bersemu merah. Tanpa basa-basi dia segera beranjak dan pamit pulang. Dina bengong. Tayak tak peduli. Ia terus saja ngeloyor.
Di luar, Tayak berlari dengan sangat cepat.
Tomie lagi! Tomie lagi???!!! Teriaknya membabi-buta. Ia tak ambil peduli ketika orang2 yg berpapasan dengannya mengamati dengan bingung dan bengong.
###
..ketahuilah, akan datang KEHADIRAN. Kehadiran yang lebih anggun dan teduh�, dan kau akan SEGERA jatuh cinta. Dialah Jodohmu�.�
Itu kata2 Iman. Sodara kembar Tomy Rafael. Hingga kini kalimat itu terus saja berdenging. Dan kayaknya kata2nya sangat benar. Sebab, sekarang sedang hadir sosok selain Vina yg sangat sesuai dengan kriteria yg diucapkan Iman.
Isna.
Ya, Isna.
Kau tahu?
Dia halus, lembut, hangat dan membuat semua gejolak pemberontakan dalam dada seketika menjadi teduh. Begitu berharga. Dan sangat megah.
dan kau akan SEGERA jatuh cinta. Dialah Jodohmu�.�
dan kau akan SEGERA jatuh cinta. Dialah Jodohmu�.�

Kau tahu? Dia pengertian, dialogis dan membuatku terlindung. Begitu terayom. Dengan jantung deg2-an kuketuk pintu. Sudah aku putuskan hubungan ini harus segera memutuskan keputusan penting. Aku nggak mau berlama2 berpacaran.
Pintu terbuka. Dan sesosok perempuan berjilbab berdiri di depan pintu. Dia tersenyum. Suatu senyum yg sllu ditunggu2 pada setiap pertemuan. Dia mempersilahkan duduk. Dia tampak malu2, jangan2 dia sudah tahu aku bakalan melamarnya? Batinku menduga2. Maka, aku tak akan mau kehilangan momentum yg sangat mendukung ini meski sedetik pun.
Isna..boleh aku ngomong agak serius?� kataku tanpa basa-basi lagi. Dia tertegun. Pipinya makin bersemu merah. Tapi tak semerah bara. Tapi semerah bunga melati. Indah.
Anggun. Sangat anggun.
Ngomong agak serius??� tanyanya tersipu. Aku mengangguk.
Aku..aku.. ii..ii�ingin.. mel�amar�ka..mu bulan depan.� Kataku tergagap.
Me..me�lamar????� aku mengangguk mantap. Isna terdiam. Agak lama. Lama sekali. Hingga seperempat jam lamanya dia baru mulai menarik napas dalam2. Hampir2 diriku tak sanggup lagi diselimuti penungguan�
�Mmm�ma�maaa..ffff.� sahutnya agak tersendat. Entah kenapa, tiba2 aku punya firasat sangat buruk.
�A..a�ku�sudah punya suami.�
�Ka..ka�kamu?? ka..mu sudah pu..pu.nya sua..mi????!!!�
Mendadak dunia seperti goyang2. Gelap. Sangat gelap.

BERSAMBUNG EDISI DEPAN; the SPECIAL ending story of BLOGGERS �inside�
Terima kasih untuk semua lakon yang menjadi LAKON di kisah ini. Untuk kang Tayak bukan maksudku membuat lakonmu seperti itu..
Serius!!. [tommie]

cerita 2 bulan lalu

tayak berjalan dan berjalan semakin jauh lagi, sebuah nama berputar2 dikepalanya : tommie, tommie??!!, kenapa bisaaaaa…
secepat itukah kapalnya berputar haluan?, ato hanya sekedar berlatih mengayuh demi pelabuhannya yang seakan semakin jaugh?

cerita beberapa waktu yg lalu

tayak memberanikan diri menyelami laut yg sehitam dalam.,dilihatnya kesedihan pada raut wajah ikan-ikan manis yg dengan tenang masih berenang pada kedalaman yg mungkin masih tak mampu terselami olehnya. semudah itukah cinta?

cerita hari ini

cinta itu semakin pudar, ia mencoba membersihkan kembali debu2 yg menghinggapi keagungan dan ia masih bertanya : apa itu cinta?
seperti yg dilakukan sahabatnya : sang perwira perkasa yg teguh hatinya….[tayak]

kicau burung terasa sangat riang menemani sinar mentari yang hangat pagi itu. suffo telah bersiap dengan seragam merah putihnya, ia kembali memeriksa segala perlengkapan sekolahnya. Tak lama, suara keibuan seorang wanita paruh baya memanggilnya dari dalam rumah sederhana itu.
“Fo, Suffo, sarapan dulu nak” wanita berkerudung itu dengan ketenangan seorang ibu, memanggil sang anak sambil trus mengaduk segelas susu berwarna cokelat pada sbuah cangkir plastik. suffo tak suka minum susu berwarna putih, anyir katanya.
“Mak, Emak ngeliat koas kaki suffo gak?”
“Kan kemaren udah emak suruh kamu masukin kaos kakinya kedalam sepatu”
“Sufo lupa Mak”
“ya udah kamu makan dulu, abis itu susunya diminum, biar emak cariin”

####

“Suffo, suffo, assalamualaikom….. Suffo” suara itu, suara bocah ingusan teman suffo bermain. Di kampung itu tinggal mereka berdua bocah lelaki yang tersisa, selebihnya anak perempuan dan yang lain adalah orang dewasa.
“Mak Suffo berangkat y, asalamualaikom”
“wa’alaikum salam, hati2 dijalan y nak bilang ama rooty jangan macem – macem dijalan”
“iya mak”

####

Di Pekarangan sekolah dasar itu, beberapa anak perempuan sedang asyik bermain karet. suffo dan rooty melangkah pasti kedalam kelas mereka, setelah meletakkan tas mereka berlari ke halaman sekolah dan bermain bersama yang lain.
Suffo memperhatikan ada sesuatu yang aneh di sekolah itu, guru bahasa inggris mereka, Ibu Isna, duduk menyendiri di dalam kantin sekolah. tatapannya tampak kosong, tanganya tak berhenti memainkan sedotan plastik di dalam sebuah gelas berisi es limun.
ia memanggil rooty dan vania.
“emang dari tadi ibu isna kayak gitu ffo” vania, seorang gadis kecil chubby adalah salah satu sahabat mereka di sekolah, dulu merupakan tetangga mereka juga di kampung tapi sekarang vania telah berpindah rumah.

####

“assalamualaikum” ketukan di pintu berlanjut dengan sebuah salam.
semua murid di kelas itu menoleh, melihat sesosok lelaki gagah berdiri di muka pintu kelas mereka.
“Wa’alaikumsalam, oohh kamu. Anak2 tunggu sebentar y, ibu kedatangan tamu” guru bahasa inggris itu tampak sedikit riang melihat lelaki itu. berbeda dengan keadaannya di kantin pagi tadi bahkan saat mengajar!
rooty menyikut perut suffo dan berbisik ke telinga sahabatnya itu
“fo bukannya itu oom yang kita liat di rumah tante merry kemaren”
“kapan root?”
“kemaren pas kita maen kelereng, kan tante merry kemaren teriak2 marahin om tayak trus gak lama oom itu dateng, yang bawa bunga itu lo”
“Iya ho oh, root, ngapain dia kesini y?” suffo memandang kesua manusia dewasa itu dengan tatapan khasnya, tajam dan dingin. (woalah.. ini anak kecil apa detektif sih??)
jendela kelas mereka hanya setinggi pinggang orang dewasa, jadi seisi kelas bisa dengan leluasa melihat dua orang dewasa itu berbicara dengan mimik serius dan bahasa tubuh yang terkesan kaku.
“Apa!!!!” teriakan lelaki itu mengagetkan seisi kelas. para siswa yang sedari tadi tidak tertarik untuk memperhatikan sekarang dengan tatapan nanar mencari sumber suara. yang mereka lihat sekarang hanya ibu Isna menangis sendiri di muka pintu kelas. ia menutup muka dengan kedua tangannya. sang lelaki telah bergegas pergi, amarah terlihat jelas pada mukanya yang tegas.[rooty]

Tayak pertanyaannya nanti dijawab mbakmu belum sempat mikir terlalu sulit butuh waktu tapi klo ngarang cerita singkat tuk mu ah hahahah obat bagi jenuh diwaktu kerja so ini cerita khusus dikarang tuk Tayak….

Tayak pemuda itu tak mudah jatuh cinta. Baginya cinta tanpa kesungguhan hanyalah letupan emosi sesaat. Ah Tayak tak begitu percaya arti cinta sebenarnya, dan hatinya selalu bertanya tanya apa itu cinta ? Mengapa orang mudah sekali mengatakan cinta, bila sesaat kemudian cinta itu lenyap diganti dengan kata kata cinta lain ??
Mengapa mudah orang mengatakan jatuh cinta , tanpa kesiapan tuk bertanggung jawab pada cinta itu sendiri ??
Ah kata kata adalah mantra….
begitu prinsip yang diajarkan ayahnya. Kata kata adalah janji, itu prinsip dirinya. Dan kata cinta , seperti mantra keramat, janji agung yang tak boleh sembarang diucap karna begitu mengucap kata itu maka ada hati yang harus dijaga, ada perbuatan yang harus nyata sebagai bukti janji kata.

Cinta seperti laut dalam , begitu dalam dan kelam, semakin dalam kau selami, semakin tau kau betapa sulit menjalani cinta itu, dan kedalaman yang indah itu, tak semua orang bisa menghayatinya , tak semua orang……

Ah sebagai perwira teguh hati yang berjalan dimedan laga, berperang demi negara, tak ada hal yang menggentarkan hati Tayak seperti saat ini, hatinya tergentarkan pada sosok dara manis bermata bulat berkilau cerdas…..
Ah hatinya berdesir riuh rendah, bagai suara ombak menyapu karang…
Debar debar ini apakah artinya ? Cintakah dia pada gadis manis itu ???
Ah perasaan rindu ini apakah namanya ? Cintakah ……
Kenapa dalam setiap pikir, dalam setiap langkah dalam setiap detik wajah itu hadir dipelupuk mata, membias langkah dalam bayangan senyata dunia didepan mata ???

Cintakah ini ?? atau hanya emosi sesaat saja, seperti semusim bunga bersemi tuk kemudian melayu lagi ????

Entahlah Tayak tak akan memusingkan semua masalah cinta, sebelum perang selesai, sebelum tanya terjawab, sebelum hati teruji dengan yakin, tak kan disebut kata mantra sakti ini.
Hanya terucap sayang teramat besar bagi gadis manis itu, semoga dia sabar menunggu…
Ataupun bila tidak Tayak berharap , gadis itu bahagia selalu, karna bahagianya adalah sinar sinar pelangi bagi hati Tayak yang kelabu.

Ah Tayak , cucuku tersayang, rupanya kau sudah menanjak dewasa, ah rupanya kau sudah mengerti arti cinta walau hatimu tak jua menemukan definisinya….
hati yang menyayangi dengan tulus dan berbahagia tuk kebahagiaan orang lain ini apakah mau dikata kalau bukan cinta tulus itu sendiri ???
(Senyum nenek tua bangga…., dia tersenyum dalam hati dan berkata bangga, tak sia sia nenek membesarkanmu dengan penuh cinta, tak sia sia)

Dan nenek tua itu terus saja mengomel ,”Tayakkkkkkkkkkkkkkkkkk,Tayakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk……[merry]

maaf y kawan2 masih ngelanjutin cerita versi aku nih!!!

Myself masih tercenung mengingat percakapannya di sebuah sekolah pagi tadi. ia kembali tak habis pikir, seorang sahabat yang selama ini ia kenal baik ternyata manaruh hati pada sang dambaan hatinya. memang ia harus sering meninggalkan sang kekasih karena pekerjaannya mengharuskan ia tinggal di pedalaman Papua. tapi cinta yang telah terjalin selama lebih dari empat tahun tak mungkin akan lekang begitu saja. ia belum menemui sang sahabat, ia takut tak akan kuasa menahan emosi.

####

“Rooty lu tau gak, ternyata yang ke sekolah pagi tadi itu, masih Oom ge?”
“oom lu dari mana fo?”
“Kata emak sih dia kerja di irian jaya sana, gak tau ngapain y orang dewasa klo kerja jauh-jauh banget?!”
“iya, sama kayak Bapak2 kita y, kerja sampe ke luar negeri sana”
“eh root, lu bawain gasingan gw gak?”
“gasingan yang mana?”
“kemaren yang ge tinggal di rumah lu”
“gak gw bawa fo, gw gak tau klo gasingan lu tinggal, tar gw ambilin y”
“gw ikutlah”
Rooty setengah berlari, menyusuri jalan setapak kampung menuju rumahnya diiringi sang sahabat, suffo. di jalan mereka bertemu tante Merry yang sedang belanja di sebuah warung kecil dekat rumah pak RT. pada bagian lain kampung mereka melihat om Tayak yang sedang membantu om Fat memasang tiang jemuran baru di hlaman belakang rumah mereka. pemandangan yang tampak lain mereka lihat di sebuah rumah dekat alun – alun desa, seorang lelaki tampak ragu – ragu mengetuk pintu rumah berwarna putih itu. lelaki tersebut yang mereka lihat mengejar mbak vina di lapangan tempo hari, tapi ini bukan rumah mbak vina, ini rumah ibu isna, guru bahasa inggris mereka.
mereka terus berlari kecil menuju rumah rooty yang berada di dekat sungai. rumah itu sangat sederhana, dindingnya terbuat dari papan yang disusun miring, atapnnya sebagian masih terdiri dari atap rumbia, hanya bagian depan dan kamar yang sudah beratap seng. rooty dan suffo mengucapkan salam kemudian berlari masuk ke rumah.
sejenak mereka mencari gasingan suffo yang tertinggal, dan menemukannya di bawah sebuah lemari buku usang dan berdebu. sekilas suffo melihat sebuah buku, pada punggungnya tertuliskan MADILOG berada di lemari usang itu.
setelah berpamitan lagi dengan ibunya rooty langsung mengajak suffo kembali bermain, tapi tidak dilapangan dekat gerbang desa. rooty mengajak suffo bermain didekat sungai.
sungai tersebut berair jernih dan sejuk, dipinggirnya terdapat pohon – pohon kelapa yang tumbuh miring mengarah ke sungai.
seorang lelaki berjalan melintasi mereka yang sedang memutar gasing dengan semangat. suffo ingat muka lelaki itu, lelaki yang dikenalkan emaknya sebagai keluarga jauh dan bekerja jauh di ujung timur indonesia. lelaki itu tampak bergegas, mukanya mengesankan seseorang yang sedang menuju medan perang. rooty yang asyik memutar gasing tak menyadari kalau sang sahabat telah meninggalkan arena permainan dan mengikuti langkah sang lelaki.
suffo terus mengikuti lelaki itu menuju sebuah rumah bercat putih di dekat alun – alun desa, di muka rumah bercat putih itu masih berdiri seorang lelaki menghadap pintu. sepertinya lelaki itu berbicara kepada pintu! ia terus mengoceh meminta maaf, suffo tidak melihat ada orang lain disana, apakah sang lelaki meminta maaf kepada pintu?! suffo bingung, dan suffo baru menyadari ternyata lelaki itu membawa setangkai mawar berwarna putih.
lelaki yang diikuti suffo pun ternyata menuju tepat ke rumah itu.
“kurang ajar, percuma kita berkawan sejak kecil!” lelaki yang diikuti suffo mencaci, suffo belum tau siapa yang dimaksud.
lelaki di muka pintu tampak menoleh dan terkejut, mawar yang ia bawa tiba – tiba terlepas dari tangannya.[rooty]

Rotty sok atu diceritakna versi mu hahahhahahah kan lucu baca cerita dengan banyak versi….
soal karya yang diuangkan hahahha emang bisa laku kejual apa hihihihiih, klo laku sok atu dipasarkan aja, uangnya tuk group ini biar bisa jadi tambahan dana….

tapi ijin tuk lanjut cerita Tayak yang belum selesai :

Tayak berlaga dimedan tempur, dia adalah sang perwira perkasa itu, yg teguh hatinya…. bagai karang yang tetap bertahan menghadapi empasan ombak. Waktu tak membuat rasa sukanya pada gadis manis bernama Melati itu pudar. Senyum gadis manis itu tetap terukir , sama indahnya dengan pada saat Tayak meninggalkannya 2 tahun yang lalu……

Sebentar lagi perang selesai, sebentar lagi tugas usai, Tayak kan pulang ke kampungnya… , ada banyak waktu tuk memikirkan arti cinta…. , ada banyak waktu tuk mengetahui cintakah dia pada Melati.. cintakah dia….

Ah Tayak sungguh tak tahu cinta itu apa , darimana asalnya,darimana datangnya rasa suka yang menggebu ini?? rasa suka yang terus menghiasi mimpinya selama 2 tahun ini, pantaskah disebut sebagai cinta ? Rasa suka yang terus membuatnya terbangun kala pagi dengan senyum , walau tubuh lelah karna berjaga dalam garis depan ujung tempur, pantaskah disebut cinta ?
Tayak tak tahu pantaskah disebut cinta, segala rasa suka ini. Yang pasti nasi hambar dengan lauk seadanya, tetap terasa nikmat hanya karna bayangan indah senyum Melati. Juga secangkir teh pahit tanpa gulapun terasa manis hanya dengan mengingat senyum Melati.
Ya Melati, nama itulah yang membuat Tayak tetap menjalani medan laga yang berat dengan semangat membara. Gadis itu indah, Gadis itu manis , gadis itu ada dalam seluruh relung pikir Tayak , gadis itu ………… mengisi penuh hati Tayak dengan semua kenangan tentangnya, tak berkurang sedikitpun semua utuh dalam ingatan Tayak.

Kereta membawanya kembali…
Membawa Tayak kembali ke kampung halamannya tercinta.
Kembali juga menghadirkan pertanyaan tentang cinta…
tentang apa itu cinta… ?
tentang semua rasa itu.. cintakah ??? cintakah dia pada Melati?
Tayak tak ingin gegabah. Tayak tak ingin mengumbar kata Cinta. Tidak kata kata adalah keramat, kata kata adalah mantra dan kata kata adalah janji hati. Sekali terucap, maka selamanya Tayak kan setia, tak akan berubah seteguh batu karang, seteguh itu juga janji kata kan terpatri dalam jiwanya.
Maka sebelum berujar satu kata keramat itu, kata kata itu harus diselami dalam arus dalam lautan cinta…
kata kata itu harus diselami jauh lebih dalam lagi sedalam hatinya yang masih meragu tentang apa arti semua rasa ini……

continued

Cintakah ? Cintakah aku padanya ????
ah pertanyaan itu tak bisa kujawab hanya dengan menghitung kelopak luruh pada bunga. Juga tidak pada lubang kancing bajuku.
Pertanyaan itu tak bisa kujawab sebelum kuselami dalam dasar jiwaku sendiri.

Cinta .. apa itu cinta, definisinyapun ku tak tahu. desah Tayak pada dirinya sendiri. Hanya waktu yang terus berjalan meluruhkan daun daun, menggugurkan bunga bunga , namun tidak tentang Melati. Sedikitpun pesona keindahannya tak luntur.. malah mengental , sekental wanginya aroma kopi kala pagi… sepekat rasa sukanya yang mendalam…..

Sayang Tayak tak sadar, kalau waktu yang dihabiskannya tuk berpikir tentang semua rasa dalam dirinya, tentang cintakah atau hanya suka pada Melati, tak menjadi jawaban kokoh bagi sang gadis manis berlesung pipi itu.

Seorang wanita membutuhkan kepastian cinta, seorang wanita bisa sabar menantikan cinta, berhari hari , berbulan bulan, bahkan bertahun tahun, bila memiliki kepastian itu. Dan kepastian itu tak pernah diberikan Tayak bagi hatinya yang terus merindu.
Setiap hari bayang bayang Tayak tak pernah lepas menemani mimpinya, mata Tayak yang menyorot tajam dengan pesona pikirnya yang memukau sungguh membuat Melati setengah hati menyambut pinangan Erlangga yang tlah datang berkali kali ke rumahnya.

Ibu aku mencintai Tayak bu, desah hati Melati. Berkali kali Melati mengatakan hal itu pada Ibunya, pada keluarganya pada sahabatnya. Yang Dicinta hanya Tayak seorang.
“Nak , pernahkah Tayak menyatakan dia mencintaimu ?” tanya ibunya suatu waktu…

“tidak sekalipun bu” desah Melati , sambil terus bertanya perlukah cinta diutarakan dengan kata kata, tidakah hati bisa merasakan tanpa perlu dikatakan dengan kata kata verbal belaka, tidakah tindakan pun bisa diartikan dengan semau cinta itu ?”

HARUSKAH CINTA DINYATAKAN ??? Demi sebuah kepastian rasa ????
tanya Melati dalam hati.

Semua sahabatnya menasehatinya. Semua berkata, “Ti, bagi wanita cinta adalah kepastian hati, karena kebahagiaan wanita adalah cinta pasti seorang lelaki…..”. Dan Erlangga sungguh mati sangat mencintaimu Ti. Kurang apa lagi dia, begitu sabar, begitu tulus, begitu tak mudah menyerahnya dia. Berkali kali kau tolak, berkali kali dia datang kembali tuk melamarmu. Berkali kali kau hindari, berkali kali juga dia mengejarmu . Apa yang kurang pada dirinya Ti ??? begitu semua sahabatnya menasehati Melati.

“Yang kurang adalah cinta… yang kurang adalah aku tidak mencintai dia ,” bisik Melati lirih hanya pada hatinya sendiri. Tak ada yang salah pada Erlangga, Dia tampan, dia kaya, dia baik, dia sabar, dia pengertian, namun aku hanya mencintai Tayak, hatiku tlah terpasung untuknya…………… keluh Melati entah pada siapa…………

Dunia tak mengerti apa dan mengapa cinta kadang begitu kentalnya mengikat, dengan semua rasa pedih namun indah. Begitu menyakiti namun tetap kau pegang erat durinya, sambil berdarah darah karnanya…………. Ah siapa bisa mengerti arti dari rasa ini yang membuat pikiran dan logika tak lagi berarti banyak, juga nasehat sahabat dan teman……….

to be continued..[merry]

Dulu kala ada seorang anak kecil, kurus , hitam, pucat, bermain main disungai bersama sebuah tongkat kail. Temannya adalah alam, gurunya adalah semesta, dan sahabatnya hanyalah burung berkicau dan belalang di padang liar tak bertuan…..

Anak itu mengais apa saja yang bisa dikais… , anak itu membaca apa saja yang bisa dibaca, dan anak itu mereguk haus semua ilmu yang bisa direguknya…., karna baginya ilmu adalah segalanya, pengetahuan adalah segalanya……….. tanpa pengetahuan , orang sangat mudah dibodohi… begitu selalu katanya pada dirinya sendiri… Kebodohan adalah jalan bagi perbudakan dan awal dari kemiskinan ….. itu juga yang selalu dikatakannya berulang ulang pada malam malam panjang (ya sangat panjang malamnya, karna matanya tak kan lelap sebelum puas dia membaca dan membaca, dan belajar dan belajar………….)

Aku tak akan jadi orang bodoh………. itu janji hatinya lebih pada dirinya sendiri. Karna aku tak mau dibodohi, aku tak mau ditindas, aku tak mau miskin……….. Sudah cukup kurasakan semua itu, penindasan, kemiskinan, karna ketiadaan pengetahuan pendahuluku dulu………. kini saatnya bangkit , memperbaiki nasib dan takdir…………..

Alam tampaknya memberkatinya dengan otak yang cukup baik , tak kenal lelah dia dipaksa tuk terus berpikir, juga tubuh yang kuat tuk menahan semua geloranya tampa lelah………..

Inilah Alpha seorang cikal bakal yang akan meneruskan nama leluhurnya Thomas Alpha Ericson………..
bersambung
dah malam
ngantuk

[merry]

Cerita ini khusus untuk adikku sayang bernama Gaga.

Malam mulai mengusik. Seperti rasa sepi yang setia menemaninya dalam hari hari panjang penantian. Entah kadang Gaga tak tahu apa yang dinantikannya… Kala pagi datang , diharapkannya malam tuk akhiri hari ,bila malam datang, sepi kembali mengusik. Begitu hari hari kesendiriannya yang panjang dimulai….

Ketika sang pacar dengan teganya meninggalkan dia dalam lubang gelap ini, dan membiarkan matanya melihat dengan iri pada tarian riangnya bergandeng tangan denga pria lain. PRIA LAIN, setelah tahun tahun panjang kesetiaannya diberikan tuk gadis itu, setelah bertahun tahun panjang senyumnya menjadi mentari bagi hati gaga, dan kini terangnya terenggut sudah, direnggut oleh lelaki itu. Meninggalkan gaga sendiri dalam lubang gelap, panas hati cemburu sepi……..

Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh…. kenapa rasa cinta itu pahit, sepahit kopi yang sudah mendingin di mejanya. Tak lagi terhirup aromanya, sesaknya sudah melebihi semua rasa itu… hitam mengental dalam kegelapan ……. tak ada lagi siang menari, tak ada lagi senyum menanti… hanya gelap sepanjang hari.

Tepat pada tanggal 07 bulan 08 tahun 09, saatnya merayakan hari jadinya, tengah malam pukul 00.00, entah bagaimana , ada sepaket hadiah, kiriman super kilat, entah memakai jasa kurir apa, yang pasti hadiah itu tepat waktu tak kurang sedetikpun dari jam dinding di rumah gaga yang semua jarumnya menunjuk angka 12 pas,teng. Paket berupa burung kakatua putih merah, sangat indah.

Burung itu lucu sekali, bisa berbicara dalam bahasa manusia, menyapanya kala pagi “Selamat pagi Gaga”, “Selamat pagi”, lalu diteruskan dengan nyanyian bangun tidurnya yang ceria. Bila malam datang lagi lagi kakatua itu kan berbunyi “Selamat malam gaga”, “Selamat malam” lalu menyanyikan lagu nina bobo yang membuat gaga terpingkal pingkal.

Gaga benar benar terhibur dengan kehadiran kakatua itu, diberi nama kakatua itu “tresna” , artinyanya cinta, ya apalagi nama yang tepat tuk kakatua yang kembali membuat hari hari gaga penuh dengan tawa. melihat kepala burung itu yang miring ke kanan saat gaga berbicara, seakan akan dia mengerti arti ucapan kata gaga, yang kadang ditimpal dengan kekehan dari burung itu, sungguh sangat menghibur hati gaga, yang sedih..

“Selamat pagi gaga,selamat pagi”
“Selamat malam gaga, selamat malam”
begitu dengan setia tresna menyapanya setiap hari, sampai tepat tiga tahun. kala Gaga terjaga pagi dan melihat Tresa sudah kaku dalam kandangnya . Tak ada lagi sapaan selamat pagi, juga selamat malam…………..

Hanya tanah dengan air mata yang digali gaga tuk burung kakatuanya tersayang, burung kakatuanya yang setia, yang membalas semua cintanya dengan setia, tak terbang dia pada pemilik lain seperti kekasihnya yang dulu, padalah kandang tak pernah terkunci, namun sekalipun Trena tak pernah lari darinya. selamat jalan Tresna, burung kakatuaku yang setia, bisik gaga pada malam gelap bisu……..

ah………….
kenapa hanya sesaat tawa itu
kenapa hanya sesaat tuk kembali kau renggut semua keindahan itu?

—————————————–

Okay nenekmu dah sempat tuk mendongeng :

Ini kejadian dinegeri serba mungkin terjadi…

Malam telah larut, namun lampu kamar itu masih tetap menyala. Dan seorang pemuda sedang larut dalam buku yang digenggamnya. Kamar itu sangat sederhana, tak ada TV didalamnya, hanya sebuah ranjang , dengan radio tua yang suaranyapun tak lagi bening, kresak kresek kadang, namun tak apalah dari sana Pemuda itu bisa mendengar banyak hal, dan terhubung dengan dunia luar dengan berita beritanya yang selalu berganti, juga lagu lagu peneman tidur sungguh menemani sepinya.

Selama 1/4 abad, pemuda itu cukup puas dengan dunianya, buku buku tuanya, radio tuanya, dan juga komputer tuanya yang sudah di upgrade sehingga tak lagi terlalu tua tuk berlari mengejar informasi. Tak ada yang patut dikeluhkan , beberapa sahabat setia, dan secangkir kopi hangat yang selalu mengepul kala malam , sudah membuatnya sangat bersyukur.

Hingga suatu hari, dunia biner 0 & 1 membawanya melewati benang benang tak terlihat yang menghubungkan dunianya dengan dunia seorang yang sangat misterius, ya sangat misterius. Pemuda itu terpana melihat tulisan tulisan tajam yang walau kadang bernada pemberontakan , namun tetap saja tajam menggiris, cerdas dan membuatnya tertarik tuk mengenalnya jauh lebih dalam.

Dikiriminya surat elektron tuk “Padang Sabana” demikian nick dari penulis misterius itu. Dan lagi lagi jawaban penulis misterius itu membuatnya terpana. Biasanya setiap orang senang, bila tulisannya dihargai, biasanya, namun wanita ini (ternyata dia wanita, cantik dengan mata menyorot tajam —)sungguh diluar kebiasaan, pujian itu dikembalikan datar saja, seolah tulisannya hanyalah asap knalpot kotor yang menambah polusi udara, dengan denggungannya yang memekakan telinga. Sungguh makin membuat pemuda itu terpesona.

continued—-

Pemuda itu sekali lagi mengirim surat elektronik, dalam upayanya menyibak sedikit misteri dibalik penulis cerdas ini, dan surat itu lagi lagi tak terjawab…. berlalu bersama angin yang dibawa waktu entah kemana…..

Waktu juga berlalu, perasaan pemuda itu tak lagi pernah sama seperti sebelum dia menemukan misteri yang membuatnya begitu penasaran, namun tetap menjadi misteri baginya. Pemuda itu masih asik dalam dunianya , dalam buku bukunya, juga radio tuanya yang setia dengan suara kresekannya itu. Namun kini bertambah satu hal yang setia menemani pikirnya, siapa wanita dibalik nama “Padang Sabana” itu ? Tulisannya terlalu tajam mengelitik, tak mudah tuk diabaikan, tak mudah tuk disingkirkan…
Haruskan misteri ini hanya dibiarkan saja sebagai misteri, tanpa sedikitpun lagi upaya tuk menyingkapnya satu persatu ?

Pemuda itu selalu dengan setia membaca tulisan padang sabana, menikmati kata demi kata, walau kini tak lagi dia mengirim surat elektron yang diyakininya pasti takan berbalas…..
Pemuda ini merasa mengenal dan juga semakin tak mengenal sosok dibalik kata kata indah menari itu. Sebuah perasaan aneh , semakin membaca semakin merasa kenal dan pada saat yang sama merasa makin tak mengenal, seperti semakin merasa tahu tapi juga semakin merasa banyak hal yang tidak diketahui….
seperti itulah gadis penuh misteri itu, seperti garam yang mangkin membuatnya haus tuk mengenal dan semakin membuatnya haus kala mereguk dunianya…

Seperti cintanya pada ilmu, yang semakin membuatnya tahu akan ketidak tahuannya, demikianlah gadis itu….. semakin membuatnya ingin mengenal namun semakin membuatnya sadar bahwa dia sungguh sungguh tak mengenalnya, perih mengiris, namun tetap indah mempesona,satu lagi ironi kehidupan……..

continue

Singkat cerita…
dah mo balik mo mandi jadi cerita dipotong secara tidak hormat maaf

Entah ini kebetulan atau takdir, dalam perpustakaan tempat biasa dia meminjam buku, dilihatnya muka yang selama ini hanya akrab dilihatnya dilayar maya, kini tampak begitu nyata, sangat nyata, dan kenyataan ini jauh lebih indah dari yang pernah dibayangkannya bahkan dalam impian terliarnya. Begitu mempesonanya gadis itu, tidak bukan cantik, bukan kata itu tuk lukis pesona gadis itu. Ada pesona lain yang lebih mempesonakan dari kecantikan, ada pesona yang tak terelekan yang membuat mata pemuda itu tak bisa lepas memandanginya.

Begitu tak terjamah, begitu independen, begitu tak perdulinya gadis itu kan penilaian dunia, dia adalah dirinya , pemikirannya dan idenya, dengan semua ketajaman dan kecerdasannya dia tak perduli dengan semua lipstik , bedak, atau baju dan tas bermerek, hanya kaus dan jeans, juga sepatu kets butut yang tampak sangat nyaman di pakai. Ada kesan pemberontakan disana, juga kepercayaan dirinya tuk menentang apa yang baginya tak benar.

Ah mata pemuda itu tak mengerjap sedikitpun, dan seperti tarikan magnet, gadis itupun merasa dan balik menatap pemuda itu….

Singkat cerita lagi hihhiihihihhi, cut abis mengurangi durasi (padahal keabisan kata hiihhihihiiihhi)

Kini “padang sabana” itu tak lagi gersang, kini ada orang yang bisa mengerti akan dirinya, mengerti akan sepinya, mengerti akan jiwanya yang berteriak mohon akan keadilan ditegakan kembali ditempatnya semula.

dan berakhirlah kisah dengan sepucuk surat undangan resepsi dengan inisal nama F & L , sampai di tempat kediaman Mbah di Gunung antah berantah, yang membacanya sambil tersenyum bahagia….

Ya semua pertemuan selalu membawa arti, kitalah yang harus memberi arti bagi pertemuan pertemuan itu, gar menjadi hal berarti yang bisa kita kenang dalam senyum bahagia

begitu ending penutup dengan salam selamat malam….

[merry]

TERNYATA BUKAN Hal mudah menggapai cinta. Rasa frustasi mulai kumat mendera. Rasanya agak traumatis juga dg kisah tak mesra ini. Aku merasa kesepian. Kang Tayak yg biasanya menjadi tempat berbagi sudah tak bisa lagi. Dia kini jadi saingan terbesar. Isna yg anggun dan meneduhkan ternyata sudah bersuami. Bahkan bu Merry yg sllu setia jadi konsultan hati dadakan pun tak pernah lagi terlihat batang hidungnya.
Kesepian.
Adakah yg lebih sepi dari kehilangan seorang sahabat?
Adakah yg memedih melebihi tak sampainya cinta?
Dan apakah Vina memang layak dinanti2?
Dan apakah ia memang sungguh2 berarti?
Hingga mati?
Oh, Vina�.
Vina Vina Vina Vina
Vina Vina Vina Vina Vina Vina Vina Vina
Vina
Vinaaaaa��
Hiks!!
####
adakah yang salah dari semua perjuangan cinta?
Mungkin aku perlu menyepi. Ato bertapa di puncak gunung mencari ilham ato sejensi wangsit berharga.
�Untuk mendapatkan Vina itu gampang!� aku tedongak. Terdengar suara, tapi dicari2 tetap nggak ada. Apakah ia hantu?
Aku adalah wangsit! lontarnya. �Kau ingin dapetin dia?�
�Iya, mbah wangsit.. pleaseee!!�
�Dasar bodoh! Aku bukan mbahmu goblog!!�
�Lalu aku harus manggil apa?�
�Mm.., panggil aku Sultan Agung!�
SULTAN AGUNG??
�Ya. Akulah sang Sultan Agung dari yang paling Agung dari raja Mataram.�
Rasanya tak percaya.
�Dan, kau�., kau adalah generasi ke 2000. Kau juga adalah titisanku. Dan Vina�dia adalah putri Kidulnya.�

##
YA. AKULAH SANG SULTAN AGUNG dari Mataram . Dan kau adalah putri Kidulnya. Sampai kapan pun, aku akan tetap jadi panglima terbesarmu.
�Kau bukan sang Sultan!� kembali ada suatu suara ganjil tanpa wujud terdengar dan memanggil.
�Kaulah sang Gajahmada! Panglima Besar Majapahit!�
PANGLIMA GAJAHMADA? Dan kau siapa?
Hahaha..!!! akulah Ilham, akulah sang wangsit!! Camkan itu! Hahaaha,,,,,
BUKAaaaaN!!!!

Lagi2 terdengar suara. Suara berbeda dan begitu gaib.

KAU ADALAH ARJUNA. Kau adalah LELANING JAGAD!!!!
HAAHA�.HA..HAHA�.
Uhhuk!!

Ya BENAR sang suara gaib itu. Ya, aku adalah lelaki lelaning jagad. Karena aku adalah Arjuna.

###
Dengan langkah setengah berlari 5 orang laki2 segera menangkap dan mengikat tangan, dan kakiku. Meski teriakanku sekeras guntur minta dilepaskan, mereka justru menambah kekuatan mengeroyok. Bahkan kini bertambah 4 orang lagi. Aku pasrah karena lelah.
Seorang wanita berbaju putih mendekat dg tangan membawa nampan berisi makanan dan langsung menyuapi.
�Makan dulu ya? Biar cepet sembuh!� katanya hangat.
plaakkk!! Wanita itu mengaduh ketika tangaku menampar pipinya yg halus. Dia berlari menjauh. 6 orang gempal besar lalu mendekat. Mereka kembali mengikatku.
�Kasihaaan ya�, cintanya sedemikian mendalam hingga menjadi gila begitu.� Bisik salah seorang dari mereka amat pelan prihatin.
###

Konon kabarnya, hingga berita ini diturunkan, Vina datang mengunjungi Tomie ke RSJ. Dan, seketika itu juga Tomie sembuh. Dua minggu kemudian mereka menikah. 4 tahun kemudian mereka melahirkan putra-putri yang manis dan lucu-lucu.
Tiga laki2. satu bernama, Dial, lainnya bernama, Sufo, Ismail
Yg perempuan dinamakan Laksmi, satunya lagi bernama Ratna, yg lain namanya Febri.

Dikisahkan, Selfmyself hidup bahagia bersama Merry hingga akhir hayat mereka. Sementara Tayak hingga bertahun2 lamanya tak diketahui kabar beritanya. Satu hikayat menyatakan, beliau memilih mengasingkan diri di sebuah pulau tua tak berpenghuni. Menurut hikayat lain, beliau jadi pertapa di suatu puncak gunung. Ada lagi yang menyatakan, beliau lari ke Eropa dan memilih jadi seorang penulis dan mengubah nama aslinya. Ada yg menduga bahwa sesungguhnya Sakspheare adalah nama samaran dari Tayak itu. Ada juga yg menyangka2 bahwa Tayak yg sejati adalah Kahlil Gibran. Semua itu masih dalam proses penelitian hingga di abad ini.
Bagaimana pun, kisah ini memang dianggap benar2 nyata dan pernah ada. Meski juga dinilai hanya mengada-ngada. Yang pasti kisah ini begitu legendaris hingga beratus2 abad kemudian. [tommie]

TAMAT.

the end of stories
###
gadis itu menyeret tayak kedalam keheningan yg sangat, belum lagi angin nakal yg menampar wajahya dengan keras. dunianya berputar2 tak tentu arah…..

###
“fikiranmu teracuni cu!!!”teriak neneknya, “kamu terseret kedalam pusaran syetan itu..!!!!..sebuah teriakan yg cukup mesra untuk membangunkan tayak dari mimpi buruknya. melati…gadis yg ditinggalkannya dua tahun lalu kini telah memilih erlangga sebagai pendamping hidupnya. sementara, senyum yg mekar dibibir lelaki itu segera ditemani tangis dimatanya. ia jelas2 menginginkan kebahagiaan untuk gadis itu, namun jelas terbias dimatanya penyesalan, dan guratan-guratan kesedihan jelas bermukim dihatinya yg menyepikan dirinya terhadap duka cinta…..

###
sudah tiga puluh tahun ia tidak mengetahui kabar sang gadis melati. hingga hari ini ia menerima sepucuk surat. tangannya gemetaran..terbayang olehnya senyum gadis tersebut, namun cepat2 ditapiknya. ia gugup sekali..diletakkannya surat itu dimeja dan matanya menatap kembali surat dengan pita merah yg tergeletak lemas di mejanya lalu terbayang lagi mata gadis melati yg menatapnya saat ia pertama kali menyatakan cintanya beberapa puluh tahun yg lalu..

###
mereka sudah saling kenal saat masih berumur belasan. melati adalah seorang gadis pendiam dengan wajah ayu yg berhati lembut bagaikan kapas yg luruh dihari-hari yg dilalui tayak dengan kehitaman. gadis itu penerang bagi matanya yg selalu menatap jenuh pada kejauhan. waktu itu ia begitu mabuknya setelah meneguk minuman keras yg dipesan sahabatnya dan secara tak sengaja bertemu melati yg sedang duduk sendirian entah menunggu apa dan siapa, lalu dengan mudah terlontarlah kata cinta. melati membalasnya dengan senyum dan tatapan mesra yg menyadarkannya dari mabuknya. setahun setelahnya gadis melati ditinggalkannya. ia merasa tak mampu membahagiakan melati dengan kehitaman yg dipangkunya, ooh…ia terlalu hitam untuk menjadi sebentuk cahaya cinta…

###
tayak mengemasi barangnya dan memutuskan kembali kekampungnya. sementara surat itu, tak pernah dibacanya…telah ia biarkan menjadi rahasia yg senantiasa menyimpan segenap duka…

hehehehehe…
gimana???!!!endingnya bagus ga?
jadi tayak bukannyah ke eropah, tapi pulang kampung n jadi mbah dukun spesialis pelet memelet…. [tayak]

tragic ending versi root of fire!!!!

kampung itu masih basah oleh hujan yang dengan deras turun semalam. namun tekad lelaki itu telah bulat. ia berjalan menuju pintu, pada punggungnya terpanggul sebuah ransel besar, sepertinya ia hendak bepergian jauh. saat itu jarum pendek jam dinding kamarnya masih menunjuk angka empat.

###

gemericik air sungai yang terdengar jelas dari rumah rooty, seolah menjadi irama buaian yang meninabobo-kan bocah kecil ingusan itu. seorang lelaki tampak bergegas berjalan melewati halaman rumah rooty. tak lama kemudian terdengar lantang suara adzan membangunkan semua penghuni kampung untuk mengucapkan rasa syukur, menghadap sang khalik. di bagian lain kampung itu seorang bocah kecil lain baru saja melangkahkan kakinya keluar dari rumah. ia terlihat memakai sarung kotak2 dengan peci bulat berwarna kelabu, langkahnya mantap menuju ke arah langgar yang berada di bagian tengah kampung mereka dekat alun2 desa. anak itu adalah suffo sahabat rooty.

####

rooty terbangun setelah sang ibu berkali kali menarik kakinya. rooty memang tidak pernah bisa bangun sendiri untuk melaksanakan sholat subuh, rooty bergegas mencuci muka, mengambil air wudhlu, mengambil sarung dan kopiah hitamnya kemudian ia bergegas berlari kecil menuju langgar.
ditengah perjalanan ia berhenti. ia melihat keramaian yang tak lazim di halaman rumah guru bahasa inggris mereka, rumah ibu isna. pada birunya kegelapan langit subuh ia melihat sang sahabat, suffo sudah berdiri diantara keramaian yang sebagian besar merupakan bapak2 separuh baya yang bersiap menuju langgar.
belum sempat rooty menghampiri sang sahabat, dari jauh terdengar suara sirene polisi mengaung ngaung di sunyinya udara subuh kampung sastra. serentak semua kepala menolehkan mukanya menuju ke arah sirene, dan keramaian itu memberikan jalan kepada sebuah mobil ambulans dan beberapa mobil polisi yang memasuki pekarangan rumah bercat putih yang berada dekat dengan alun2 desa itu.

###

sehabis sholat subuh, suffo dan rooty bergegas kembali ke rumah ibu isna. mereka ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. setibanya di rumah itu mereka hanya menemui kesunyian, tidak ada siapa2 lagi. pita berwarna kuning dari plastik tampak dilingkarkan pada seluruh bagian rumah itu, plastik itu bertuliskan bahasa inggris, suffo dan rooty yang baru duduk di kelas empat SD itu hanya berfikir bahwa itu adalah sebuah dekorasi baru untuk rumah ibu isna, dan karena ibu isna adalah guru bahasa inggris maka pita itu juga menggunakan bahasa inggris pula. mereka pun memutuskan pulang dan berharap dapat bertemu dengan ibu isna di sekolah pagi ini.

###

seperti biasa di pagi hari, kecuali hari minggu, suffo dan rooty berjalan bersama dalam busana kebesaran mereka, seragam merah putih. tapi pagi ini ada yang berbeda dengan sekolah mereka, kepala sekolah mereka, pak febri, terlihat sedang berbincang dengan guru2 lain dengan muka serius ada pak iwaniwaniwan, pak tamz, ibu shova ika.

———————————

maaf nanti dilanjutin kerjaan belum kelar!!!!!!!!!!!!!!!!!!

[rooty]

Ini adalah cerita yang tak pernah dimulai, namun harus diakhiri… (tak usah dipikirkan kebenaran antar kalimat ya… )
Ini adalah kisah bunga yang luruh sebelum dia berkembang…..
Seorang mbah gunung yang mencoba turun ke kota tuk menikmati keramaian dunia. Dari keheningan malam bertemankan suara jangkrik, dia mencoba warna warni asap knalpon dan kecanggihan dunia maya bernama internet….
Mbah itu begitu terkagum kagumnya dengan dunia barunya itu. Berkenalan dengan banyak nama, tanpa mengetahui apa dan siapa mereka.
Kadang Sang Mbah terkagum kagum dengan bahasa kata yang terlontar sarat makna, tertawa tawa membaca keriangan beberapa sahabat. Mbah itu merasa terhibur membaca kisah kisah yang dibawakan secara lucu oleh Tomie yang mengejar Vina dengan ketegaran hati yang sungguh membuat mbah terkagum kagum, dan terkekeh geli.
Ah tak selamanya juga mbah itu terkekeh, kadang keningnya berkerut membaca beberapa topik sulit yang sukar dimengertinya. Maklum di gunung , ilmu yang didapatnya hanya ilmu mendengar suara batin dan alam melalui kicau burung dan desau angin… tak ada buku buku dan om google yang menawarkan sejuta informasi disana sini……..

Namun kini mbah itu bertanya….. tanya…
dalam dunia yang ramai ini, dengan ratusan teman maya,mengapa hatinya masih juga merasa sepi ? mengapa keramaian malah membuatnya semakin tak mengenal dirinya ? Bertanya Mbah pada hatinya apa yang salah ? salahkah dunia maya ini ? atau salahkah keinginannya tuk berkelana dalam dunia blue nowhere dengan sejuta ide yang sungguh menggairahkan dirinya tuk membaca dan membaca dan terus membaca ????????

Mungkin bukan dunia maya yang salah, hanya mbah yang harus membatasi diri, tuk tak terlalu terlarut dalam keramaian, membuat beberapa batasan, menggambil jarak sedikit tuk kembali pada keheningan malam, selepas kerja, berbicara kembali pada kibaran daun di pohon bambu, tuk sapa angin pagi, tuk bawakan nyanyian rindu entah pada siapa………….

Ya mbah tua itu terlalu cinta pada komputer, selepas kerja dilihatnya layar monitor, kerja dilihat lagi layar monitor, tak lepas matanya pada monitor yang membuatnya tergila gila pada dunia kata , huruf dan gambar……………….

dan cerita ini harus diakhiri dengan satu kebulatan tekad, cinta pada komputer dan dunia kata kata untuk sementara harus dibendung, gar tidak meluap dan merusak banyak hal indah lain yang harus dikerjakan dan dipikirkan….

Jadi mbah pun kembali ke gunung tuk sejenak menyepi, tuk kembali lagi mengecap secangkir kopi dalam takaran yang pas….

terlalu banyak menghirup kopi memang tak baik juga bila dilakukan berlebih …

dengan kesadaran itu mbah pun berlalu………….[merry]

Ending Story for Gaga :

Gaga , Gaga, Gaga……..
suara lembut seorang gadis manis tepat pada pukul 00.00.00 pada tanggal 07 bulan 08 tahun 12 , tiga tahun setelah kepergian “Tresna” si burung kakatua.

Gaga terkejut , setengah takut, seorang gadis cantik menyapa tengah malam, manusiakah dia ? atau……………..

“Ga, ga………….

Ah lagi lagi hadiah ulang tahun special tuk gaga, kiriman entah dari siapa…

Gadis ini begitu manis, cantik dan lembut…. Gadis ini lagi lagi mengusir sepi dan sedih gaga karna kepergian pacarnya yang berselingkuh, kepergian kakatuanya yang setia karna takdir memintanya kembali…
Gadis ini menyinari gaga dengan kasihnya
Gadis ini embun pagi gaga

Ga.………

Ah dunia gaga tak lagi gelap. Disadarinya hidup tak selamanya malam gelap sepi, selalu ada pelangi bagi orang yang tak pernah menyerah kala, selalu ada terang pagi, kala malam beranjak pergi, selalu ada cinta baru kan bersemi………

Dunia terus berputar , suatu saat hati bersedih , suatu saat kita sadar bahwa mungkin cinta tak berakhir seperti yang kita harapkan, raga bisa mati binasa, namun cinta tak akan pernah berakhir, dia selalu ada, dalam hati…… cinta lama , cinta baru, semua seperti benih yang terus bertumbuh dan berkembang…

satu detik kebahagian
satu menit cinta
satu hari bahagia
mungkin berlalu
namun jangan tangisi
kenang keindahannya
dalam benak penuh syukur
bilapun berlalu
kan ada hari baru
tuk cinta cinta baru

yang kan terus bertumbuh. [merry]

Sekian

[merry, tommie,tayak, rooty, vina, dial]